SILATJABAR.COM,- Dalam kultum sebelum salat tarawih di Masjid As-Shofat, Dago, Bandung, Ustadz Asep Saepudin menyampaikan pesan mendalam tentang hakikat kepemimpinan dalam Islam. Pimpinan Yayasan Santri Nusantara itu menegaskan bahwa setiap individu adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya.
“Suami akan dimintai pertanggungjawaban atas istri dan anaknya, istri akan dimintai pertanggungjawaban atas amanah suaminya, dan anak akan dimintai pertanggungjawaban atas amanah orang tuanya. Apalagi seorang pemimpin daerah, tentu akan dimintai pertanggungjawaban atas masyarakat yang dipimpinnya,” ujar Ustadz Asep.
Ia menekankan bahwa pemimpin sejati adalah pelayan bagi rakyatnya, bukan sosok yang harus dilayani dan dimanjakan. Pemimpin yang ideal harus selalu siap turun tangan dan berada di barisan terdepan saat rakyatnya menghadapi kesulitan.
Menurutnya, kepemimpinan yang baik akan menciptakan sistem pemerintahan yang efektif, di mana seluruh aparatur di bawahnya mengikuti visi pemimpin untuk bersama-sama mengabdi kepada masyarakat.
“Pemimpin harus menjadi contoh bagi rakyatnya dalam setiap gerak dan langkahnya. Itu adalah bentuk rasa cinta kepada rakyat serta tanggung jawab kepada Allah SWT atas amanah yang diembannya,” tambahnya.
Lebih lanjut, Ustadz Asep menekankan bahwa pemimpin harus peka terhadap kebutuhan rakyat dan mengutamakan kesejahteraan masyarakat di atas kepentingan pribadi maupun keluarganya.
“Pemimpin sejati tidak akan merasa bahagia sebelum rakyatnya bahagia. Dia tidak akan bisa tidur dengan tenang sebelum rakyatnya tidur dalam keadaan kenyang dan sejahtera. Dia akan selalu mencari cara untuk membahagiakan rakyatnya, menjadi cahaya bagi mereka, sehingga masyarakat akan menaruh kepercayaan dan mengikuti jejaknya tanpa harus dipaksa,” jelasnya.
Ustadz Asep juga mengajak masyarakat untuk mendukung pemimpin yang benar-benar peduli terhadap rakyat dan lingkungannya.