IPSI Cimahi Berharap PORPOV XIV Jabar, Beri Peluang Regenerasi Altet Daerah

Reporter : Liputan Khusus

CIMAHI, SILATJABAR.COM-  Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Cimahi, Dr. H. Khaerul Syobar, MM meminta panitia penyelenggara, untuk tidak mengikut sertakan atlet Pelatda PON Jabar tampil pada multi event PORPROV XIV Jawa Barat.

Menurut,H. Khaerul Syobar dengan diikut sertakan atlet Pelatda PON Jabar, otomatis akan membatasi regenerasi pembibitan atlet pencaksilat kedepan.

“Sudah jelas, mereka atlet Pelatda PON Jabar sudah tidak diragukan lagi kemampuannya. Jika mereka diturunkan, senioritasnya dipastikan mampu meraih medali,” tutur H. Khaerul Syobar.

BACA JUGA

Dan ini yang dikhawatirkan, anak-anak pesilat muda. Mereka bisa down melihat kesenioritasanya, kata Khaerul. Apalagi dengan adanya Wild Card, seolah terkesan hanya pundi medali yang dijadikan target oleh kabupaten/ kota yang diwakilinya.

“Nah, ini yang perlu digaris bawahi oleh Pengda Jabar. Jangan hanya gensi daerah yang dikejar. Tapi, tolong kasih kesempatan anak-anak pesilat muda untuk meraih prestasi,” katanya.

Di singgung masalah penetapan umur yang disepakati Pengda IPSI Jabar, pihaknya mengaku sangat bersyukur. Pasalnya, aturan tersebut memberikan memberikan referensi pesilat muda berpeluang untuk menjadi juara.

BACA JUGA

“Kalau masalah umur, saya kira sudah sesuai. Tapi, saya harap IPSI Jabar, juga harus mampu mengakomodir aspirasi dari IPSI daerah,” pungkas H. Khaerul Syobar pada Silatjabar.com, Minggu, (13/02/2021). 

Hal senada dikatakan, Binpres IPSI Kota Cimahi Drs. Hari Wibisono, MM, Dirinya mengaku bersyukur atas pembatasan umur yang ditetapkan oleh Pengda IPSI Jabar.

“Kami sangat setuju, penetapan umur tersebut dirasa sudah sesuai. Di usia 17 sampai 23 tahun, itu pas sekali,” ujar dia.

Baca Juga :  Terapkan Protokol Kesehatan, Pelatda PON XX di Papua Tetap Berjalan

Kalau seandainya Wild Card dengan usia diatas 23 tahun diterapkan, kata Hari Wibisono yang didampingi para pelatih Cimahi. Menurutnya, bisa berdampak kurang bagus, karena akan menghapus peluang regenerasi pesilat.

BACA JUGA

“Juara Porprov itu, seharusnya bisa dijadikan rangka acuan untuk pembentukan atlet Pelatda PON, kedepannya,” ucapannya.

Untuk itu, pihaknya berharap IPSI Jabar berani mengambil keputusan demi regenerasi masa depan pesilat Jawa Barat lebih baik.

“Sudah seharusnya, IPSI Jabar berani mengambil resiko. Demi regenerasi pesilat yang akan datang ,” pungkas dia.

Sementara itu, ditempat terpisah. Ketua KONI Cimahi, H. Aries Permono, M.Si. mengatakan pihaknya merasa dirugikan jika atlet Pelatda PON Jabar di ikut sertakan dalam PORPROV XIV Jawa Barat.

Menurut, Aries. Hal tersebut dapat berdampak buruk pada cabor, terlebih pada sistem pembibitan dan pembinaan atlet.

Selain itu, menurut Aries pembinaan atlet itu membutuhkan anggaran yang besar. Baik moril maupun material, serta konsistensi pengurus maupun atlet.

“Ya, kita sudah susah payah. Untuk membina atlet hampir 3 tahun lebih, pas waktunya bertanding, mereka lawan atlet nasional, juara Sea Games. Ya, habislah kita,” kata Ketua KONI Kota Cimahi saat di temui di kantornya. Selasa (16/02/2021).

Untuk itu, saya harapkan KONI Jabar sebagai leading sektornya bisa bersikap bijak menyikapinya. Ini merupakan tuntutan KONI Daerah, imbuhnya.

“Tolong pertimbangankan, mari kita bangun bersama-sama prestasi atltet. Bukan hanya prestise di PORDA nanti, ini untuk regenerasi atlet kedepan. Kami harapkan konsekuensi Pengda IPSI Jabar untuk mengacu pada usia 23 tahun,” tutup Aries Permono.(Red).***