Berita  

Wali Murid Mengeluh, SMPN 1 Palabuhanratu Diduga Jual Baju Seragam Rp1,5 Juta

SILAT JABAR – Polemik pengadaan paket baju seragam di SMP Negeri 1 Palabuhanratu yang dikelola koperasi, menuai Kontroversi dan protes orang tua murid, masalahnya harganya terlalu mahal dan pihak sekolah serta komite mewajibkan kepada wali murid untuk membeli paket seragam itu di koperasi sekolah SMPN 1 Palabuhanratu.

Sebut saja Midun salah satu wali murid kelas 7 SMP Negeri 1 Palabuhanratu memaparkan bahwa dirinya beserta Wali murid lain dirapatkan oleh pihak sekolah dan Komite dan hasil rapat suruh membayar buat beli seragam ke koperasi sekolah sebesar 1,5 Juta.

“Saya merasa keberatan tapi apa boleh buat karena untuk massa depan anak, saya bayar dan lunas sebesar 1,5 Juta kepada Koperasi untuk paket seragam, tapi gak ada rinciannya buat apa aja,” ujar Midun.

“Selain itu waktu ditanya apakah boleh memakai seragam bekas kakaknya, pihak sekolah tetap harus membeli seragam tersebut, sampai kerudung pun harus tetap beli di koperasi, sebenarnya kita merasa keberatan, terus apakah Koperasi SMPN 1 tersebut sudah berbadan hukum dan legalitasnya resmi apa belum karena untuk bisa mengadakan paket seragam dengan nominal yang besar harus legal, bayangkan 300 Murid dikalikan 1,5 Juta,” pungkas Midun.

Midun pun menunjukan kwitansi pembayaran sebesar 1,5 Juta dari koperasi sekolah yang tidak dilampiri rinciannya.

Sedangkan pihak sekolah yang diwakili Komite Sekolah Iyang yang berhasil ditemui awak media Senin 21/08/2023 di SMPN 1 Palabuanratu membantah adanya aduan wali murid seperti itu.

“Jadi ini yang mengadukan tersebut ini jadi tanda tanya ikut rapat atau telat datang atau tidak ikut rapat sama sekali, karena nama kata berantai itu misalkan yang tadinya kuya bisa jadi kuda jadi untuk keseimbangan itu harus ada konfirmasi,” kata Iyang.

Baca Juga :  Laskar Pasundan Indonesia Desak KPK dan BPK Periksa Bupati Sukabumi dan Jajarannya

Ditanya apakah betul informasi tersebut?

“Sebetulnya sekolah sangat terbuka bukan hanya untuk yang punya tapi untuk orang yang tak punya juga kita melihat untuk semangat buat berangkat sekolah nya pun berterimakasih karena apa SD SMP itu wajar diknas kalau masalah rincian kenapa sih tidak langsung datang ke sini langsung datang ke sekolah ya mungkin si orang tersebut tidak ikut rapat makanya tidak tahu ada rincian rincian tersebut ya itu seperti peribahasa tadi dari kuya menjadi kuda jadi itu kemarin bukan rapat sekolah tapi rapat dengan komite jadi musyawarah untuk mengeluarkan pendapat nya seperti apa,” ungkapnya.

Iyang pun menganjurkan apabila ada Wali murid yang masih kurang mengerti dan meminta rincian silahkan datang ke sekolah dan menanyakan langsung ke pihak sekolah biar ga ada salah paham, nanti akan di jelaskan oleh pihak sekolah.

Pantauan di lapangan di salah satu SMP Negri lain di daerah Cisolok mereka mengadakan paket seragam yang dikelola pihak Koperasi dan koperasinya siga dah berbadan Hukum dan legal cuma suruh membayar sekitar 800 ribu saja.***