CIMAHI – Seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) melakukan kegiatan jalan santai pada hari Jumat (1/4/2022). Kegiatan ini dilakukan untuk meninjau perkembangan Eco Wisata Cimenteng (EWIC).
Terletak di Kelurahan Cipageran Cimahi Utara Kawasan Eco Wisata Cimenteng dikemas sebagai salah satu lokasi destinasi wisata rekreasi dan edukasi berbasis konservasi alam terpadu.
Eco Wisata Cimenteng dibangun oleh Pemerintah Daerah Kota Cimahi atas kerjasama Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat pada akhir 2021. Saat ini pengerjaannya telah mencapai 40% dan secara bertahap akan terus dibangun disempurnakan lagi hingga 100%.
Banyak aktivitas yang dapat dilakukan di Kawasan Eco Wisata Cimenteng mulai dari aktivitas olah raga di jogging track, menelusuri taman bambu, mengunjungi perkebunan warga, art bond, berkemah, menonton film layar tancap hingga wisata kuliner beraneka olahan makanan khas Sunda.
Plt. Wali Kota Cimahi, Ngatiyana mengungkapkan bahwa ECO Wisata Cimenteng akan menjadi alternatif wisata untuk warga Kota Cimahi, “ECo wisata merupakan panduan antara beberapa elemen yang akan memberikan nuansa berbeda yang dapat menjadi alternatif untuk berwisata masyarakat Kota Cimahi maupun masyarakat luar Kota Cimahi,” tukasnya.
Lebih lanjut Ngatiyana menjelaskan mengenai konsep Eco Wisata Cimenteng, “Konsep eco wisata merupakan bentuk integritas antara atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan alam, tata cara tradisi yang memiliki karakteristik yang menarik.”
“Untuk mewujudkan konsep 3A pariwisata yaitu Atraksi, Aksesbilitas dan Amenitas serta untuk menyempurnakan pembangunan eco wisata ini diharapkan keterlibatan seluruh SKPD Pemerintah Daerah Kota Cimahi dalam pembangunannya,” pesan Ngatiyana pada seluruh Kepala OPD.
Ngatiyana berharap pembangunan Eco Wisata Cimenteng dapat menjadi salah satu wisata unggulan Kota Cimahi, “Semoga dengan dibangunnya Kawasan Eco Wisata Cimenteng dapat menjadi salah satu wisata unggulan Kota Cimahi yang dapat menarik pengunjung khususnya para siswa – siswi sebagai lokasi kegiatan pembelajaran outdoor. Juga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar wilayah eco wisata,” harap Ngatiyana. (Red).*