Perancang busana nasional, Ivan Gunawan mengunjungi SMKN 9 Bandung, Sabtu (5/2/2022).
Reporter : Liputan Khusus
BANDUNG, – Entertainer sekaligus perancang busana nasional, Ivan Gunawan mengunjungi SMKN 9 Bandung di Jln. Soekarno-Hatta No.10, Kota Bandung, Sabtu (5/2/2022). Igun, sapaan akrabnya, mengapresiasi karya dan keahlian para siswa SMKN 9 Bandung.
“Buat aku, siswa-siswi SMKN 9 Bandung hebat banget,” ucapnya.
Igun menilai, keunggulan tersebut terlihat pada pembelajaran yang up to date (kekinian) serta skill yang dimiliki para siswa kompetensi keahlian busana, kecantikan, dan tata boga yang ia tinjau. “Aku ngeliat mereka bukan lagi sebagai pembelajar, tapi look mereka juga sudah sangat profesional dan meyakinkan,” ungkap Direktur Kreatif Multi-Brand Fashion Hijab Mandjha tersebut.
Sebagai pemilik brand busana yang telah bekerja sama dengan SMKN 9 Bandung, Igun memastikan, ada dua siswi dari kompetensi keahlian fashion (busana) SMKN 9 Bandung yang mulai bekerja di butiknya minggu depan.
“Di tempat saya magang itu dibayar, jadi saya anggap mereka bekerja. Saya harap mereka bisa terus menggali potensi dan punya etos kerja. Sebab, itu menandakan bahwa SMKN 9 Bandung punya bibit unggul lulusan yang siap bekerja,” terangnya.
Ia menambahkan, kedatangannya ke SMKN 9 Bandung bukan untuk memberi masukan, tetapi menjadi pendamping sekolah dalam mengembangkan kompetensi keahlian busana dan kecantikan.
Igun pun mendorong pelaku dunia usaha kreatif lainnya untuk mendukung jasa dan produk karya siswa SMK. “Aku justru pengen ngajak temen-temen di industri kreatif bukan menjadi guru pelatihan tamu. Yang punya brand kosmetik bisa support ke sini dan siswa-siswa bisa ditarik jadi SDM di tempat usaha kalian,” ajaknya.
Di sana, Igun berkesempatan membagikan ilmunya kepada siswa selama 20 menit.
“Jalin Kemitraan di Bidang Fashion Teknologi,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala SMKN 9 Bandung, Anne Sukmawati Kurnia Dewi menuturkan, kehadiran Igun merupakan bentuk jalinan kemitraan terkait fashion teknologi. “Kita melihat (kompetensi keahlian) busana di SMKN 9 Bandung perlu mitra untuk mendukung fashion teknologi,” ungkapnya.
Selain itu, kata Anne, beberapa siswa diajak menghadiri fashion show. Bukan sebagai penonton, melainkan me-review (menilai) produk fashion yang dipamerkan. “Jadi, saat ini lulusan tata busana tak hanya menjadi fashion designer, tapi me-review produk juga bisa,” tutupnya. (Red).*