SILATJABAR, BANDUNG,- Pencaksilat adalah warisan budaya leluhur bangsa Indonesia yang telah resmi ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) milik bangsa Indonesia (12/12/2018) lalu di Colombia.
Untuk itu, keberadaannya harus tetap terjaga dan di promosikan agar pencak silat tetap lestari di bumi pertiwi bangsa Indonesia dan tidak diklaim oleh negara lain.
Hal tersebut dikemukakan Dr.H.Buky Wibawa.M.Si, Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat saat acara persiapan Kejuaraan Pencak Silat Asia Afrika Champhionship 2025 (AACS), di Jl. Rebana No.02 Bandung. Jum’at (04/10/2024).
“Ini momentum bagus, jika kita menelisik dimana Konferensi Asia Afrika (KAA) adalah sejarah besar peradaban budaya di tahun 1955. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika tersebut diikuti Sebanyak 29 negara yang mewakili lebih dari setengah total penduduk dunia pada saat itu mengirimkan wakilnya,” ungkap Dr.Buky Wibawa.
Dikatakan Buky, jika kita melihat KTT Asia Afrika sebagai fakta sejarah, tentunya Kejuaraan Pencak Silat Asia Afrika ini juga akan menjadi cikal bakal pelestarian dan promosi budaya. Terlebih saat ini, ada sekitar 39 negara sudah resmi menjadi Member Of Persilat.
“Ya, tepatnya dari 39 negara tersebut yakni dari Asia ada 33 negara dan dari Afrika ada 6 negara. Dan Indonesia sebagai tuan rumah tentunya harus bisa memberikan pelayanan yang baik selain prestasi,” kata Ketua DPRD Jawa Barat.
Untuk itu, pihaknya mendorong semua stake holder di provinsi Jawa Barat untuk ikut andil atau berperan serta agar event internasional AACS 2025 itu dapat terealisasikan.
“Time line AACS 2025 ini harus segera dilaksanakan, nanti setelah ada Gubernur definitif segera audiensi. Pokoknya saya akan dukung demi martabat bangsa dan negara, khususnya Jawa Barat,” tegas Buky Wibawa.