Budaya  

Pencak Silat Sebagai Jati Diri Bangsa Indonesia

H.Phinera Wijaya,SE Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI)  Pengprov Jawa Barat. Foto (Dok. Humas IPSI Jabar).*

Reporter : Liputan Khusus

BANDUNG – Bagi masyarakat di Jawa Barat, khususnya para atlet olahraga beladiri pencak silat yang ada di Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) tentu tidak akan merasa asing dengan sosok Kang Icak. 

Pasalnya, sejak dilantik sebagai Ketua IPSI Jawa Barat, prestasi IPSI menunjukan prestasi yang luar biasa, bahkan prestari terakhir yakni juara umum PON XX /2021 di Papua dengan 14 medali, dengan 6 emas, 5 perak dan 3 perunggu sekaligus mengantarkan KONI Jabar sebagai Juara Umum.

Kang Icak sendiri, juga aktif di berbagai organisasi besar dan partai raksasa di Indonesia yakni Partai Golkar. Pemilik nama lengkap H Phinera Wijaya SE, saat ini juga masih tercatat sebagai Ketua Dewan Penasehat Kosgoro 1957 Jabar.

Selain itu, Kang Icak merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat dari Dapil V yaitu Kota Sukabumi dan Kabupaten Sukabumi. Kini ia duduk sebagai Ketua Komisi III DPRD Jawa Barat.

Pencak Silat sebagai Jati Diri Bangsa

Dimata Kang Icak Pencak Silat merupakan jati diri bangsa dan dirinya bertekad untuk menjadikan Jabar sebagai kiblat pencak silat, tidak hanya bagi Indonesia tapi dunia. “‎Kita harus menjadi tuan rumah bukan tamu di negeri sendiri. Dengan bantuan teman-teman pengcab IPSI Kota dan Kabupaten serta perguruan, saya ingin membawa pencak silat Jabar ini mendunia,” tegasnya.

Kang Icak memang tidak bekerja sendiri untuk mewujudkan Pencak Silat sebagai olahraga prestasi di tingkat dunia. Ia bersama kepengurusan IPSI Jabar, perguruan dan para pesilat bahu membahu membesarkan pencak silat dikancah internasional. Selama kepemimpinan Kang Icak di IPSI Jabar, banyak torehan prestasi yang luar biasa.

Baca Juga :  UNESCO Establishes Pencaksilat as Intangible Cultural Heritage

Salah satu prestasi yang mengharumkan Pencak Silat Jawa Barat di tingkat internasional adalah ketika para pesilat Jawa Barat berhasil menjadi juara umum pada Sea Games 2018 lalu, yang dilaksanakan di kota Palembang.

Bahkan waktu itu, pesilat dari Soreang Kabupaten Bandung, Hanifan berhasil meraih medali emas Asian Games 2018 dari nomor tarung putra pencak silat kelas C 55-60kg dengan kemenangan tipis 3-2 atas pesilat Vietnam, Nguyen Thai Linh, di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta Timur, Rabu (29/8/2018) silam.

Berbalut bendera Merah-Putih, ia menemui para pejabat yang hadir, kemudian merangkul dua orang besar yakni Presiden RI Jokowi dan Ketua Umum IPSI, Prabowo Subianto. Saat itu keduanya merupakan kandidat calon presiden RI, Pilpres 2019. Sikap spontan yang dilakukan Hanif selaku pesilat berprestasi mampu menurunkan tensi politik yang tengah panas.

Pengakuan UNESCO

Selanjutnya, Kang Icak juga berharap Pencak Silat lebih dilestarikan pasca diakuinya oleh United Nations Educational Scoentific and Cutural Organization (UNESCO) bahwa Pencak Silat sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) milik bangsa Indonesia,  “The Intangible Cultural Heritage” Dalam sidang ke-14 UNESCO pada 9-14 Desember 2019 di Bogota, Kolombia.

“Saat itu, kita Pengprov IPSI Jabar telah dua kali ke UNESCO. Kita tampil disana berikut nayaga, sebagai bentuk dukungan untuk meyakinkan bahwa Pencak Silat itu milik bangsa Indonesia dimata dunia, dan Alhamdulillah, tepat 12 Desember 2019 lalu UNESCO secara resmi menetapkan Pencak Silat sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WTB) milik bangsa Indonesia,” papar kang Icak. 

Hal itu merupakan buah dari upaya yang dilakukan pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, MASPI (Masyarakat Pencak Silat Indonesia), IPSI, dan Pemprov Jawa Barat serta masyarakat Indonesia pada umumnya.

Baca Juga :  Edwin Senjaya Prioritaskan Kesehatan dan Pendidikan di Bandung Kidul

Bahkan untuk melestarikan Pencaksilat Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil telah menetapkan Pencak Silat sebagai Muatan Lokal (Mulok) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dan menjadikan Pencak Silat sebagai Hari Besar di Jawa Barat.

“Tidak cuma itu, bahkan Kampung Pencak Silat bakal terwujud di Jawa Barat. Tepatnya di Jatinangor yang DED-nya mulai tahun 2022, ini bentuk apresiasi dan perhatian pemerintah provinsi Jawa Barat,” tutur kang Icak. 

Komitmen Membangun Prestasi

Selama ini Kang Icak berkomitmen selalu menampung semua aspirasi dari pengcab IPSI kota/kabupaten maupun perguruan Pencak Silat. Untuk itu, dirinya pun selalu memastikan jika kepengurusan Pengprov IPSI Jabar 2022- 2026 saat ini, dipastikan akan diisi oleh orang-orang yang mau bekerja dan membesarkan pencak silat di Jabar. (Sumber : Humas IPSI Jabar).**