Reporter : Liputan Khusus
Bandung, Silatjabar.com,- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil secara tegas mendukung pemerintah pusat dalam pelestarian pencaksilat sebagai warisan budaya harta tak benda bangsa indonesia usai ditetapkan oleh UNESCO, 12 Desember 2019 lalu di Colombia. Untuk itu, Ridwan Kamil menjadikan pencaksilat sebagai muatan lokal (MULOK) dilingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
Hal itu, diungkapkan Ridwan Kamil kepada Humas IPSI Pengprov Jabar di gedung Pakuan, Jl. Cicendo, No.01, Babakan Ciamis, Pasirkaliki, Bandung Kamis (23/01).
Ridwan Kamil mengatakan, pencaksilat harus dilestarikan karena memiliki nilai filosofi kehidupan yang tinggi selain budayanya, seperti unsur beladiri dan spiritual. Menurutnya, Pencaksilat juga memiliki unsur musik, ibing atau tarian dan unsur busana.
“Disinilah ciri khas budaya pencaksilat yang tidak di miliki beladiri lain. Dan kita harus bangga terhadap budaya kita sendiri,” kata Kang Emil sapaan akrab masyarakat Jawa barat.
Baca Juga : |
Mengenai program muatan lokal (Mulok) pencaksilat dalam Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dia mengakui, saat ini dalam proses pemantapan juklak dan juknis pelaksanaanya. Sehingga, dia berharap secepatnya dapat terealisasi dan dilaksanakan ditahap awal.
“Sementara ini tahap pertama untuk siswa- siswi SMA/SMK dahulu, karena itu menjadi tanggung jawab Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Itupun perlu kajian yang matang. Untuk teknis kita lagi dalam proses, dan intinya mulok harus bisa dilaksanakan,” tuturnya.
Lebih lanjut, Kang Emil berharap kedepanya mulok pencaksilat dapat dilaksanakan di tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) bahkan tingkat usia dini.” Untuk tingkat SD/SMP kewenangan ada di kabupaten/ kota, mengenai teknis kita akan koordinasikan nanti dengan Bupati dan Walikota karena itu kewenangannya,” katanya.
Target PON XX Tahun 2020 di PAPUA.
Selain Mulok Pencaksilat, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga berharap cabang olahraga pencaksilat tetap menjadi favorite raihan medali emas, pihaknya meminta IPSI Pengprov Jabar tetap konsisten menjaga tradisi sebagai juara umum dalam PON XX/ 2020 di Papua Nanti.
“Pencaksilat itu cabor unggulan sebagai pendulang emas terbanyak setiap event, makanya saya minta pencaksilat harus tetap bisa menjadi juara umum,” tegas Emil pada Humas IPSI Jabar.
Menanggapi hal itu, Ketua Umum IPSI Pengprov Jawa Barat, H. Phinera Wijaya, SE mengemukakan perihal mulok pencaksilat dan prestasi PON XX/2020 di Papua. Menurutnya, semua menjadi tanggung jawab bersama, baik Pemprov Jawa Barat melalui dinas terkait dan Pengurus IPSI Jabar.
“Ya, jelas ini saling terkait nantinya. Tidak mungkin ada prestasi tanpa pembinaan, dan pembinaan butuh biaya makanya disinilah perlu campur tangan pemerintah,” katanya.
Untuk itu dia berharap, Pemprov Jawa Barat tanggap terhadap situasi dan kondisi IPSI Jabar dalam mewujudkan program, sehingga target kedepan sepenuhnya dapat terealisasi.
“Intinya, pencaksilat siap mewujudkan prestasi tetapi semua butuh konsekuensi dari semua pihak, termasuk pemerintah sebagai leading sektornya,” katanya. (Editor: why)***
IKLAN
Respon (1)
Komentar ditutup.