ADIKARYA PARLEMEN
CIREBON – Pimpinan dan Anggota Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat Melakukan Kunjungan Kerja ke Kantor Dinas Komunikasi Informasi Statistik (DKIS) Kota Cirebon membahas terkait dengan persiapan Program Pemerintah Analog Switch Off (ASO) 2022 bersama Jajaran Dinas Komunikasi Informasi Statistik Kota Cirebon, Selasa, (12/04/22)
Pemerintah Provinsi Jawa Barat kini tengah mempersiapkan program analog switch off tahap satu di desa digital Kabupaten Sumedang. Untuk mengetahui kesiapan program tersebut di daerah, Anggota Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat juga langsung meninjau ke Dinas Komunikasi Informasi Statistik Kota Cirebon.
Anggota Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat, H Almaida Rosa Putra mengatakan tujuan kunjungan ini untuk mengetahui sejauh apakah alat penunjang yang sudah dipersiapkan serta bagaimana sosialisasi program tersebut kepada masyarakat.
“Sejauh mana persiapan pemerintah dalam mempersiapkan alat-alat penunjang untuk program digital dan sejauh mana aparat desa sudah mensosialisasikan program digital kepada masyakarat jadi jangan sampai nanti sudah pada saatnya masyarakat kaget siaran tv analog mereka mati,” ujarnya.
Almaida menjelaskan, sosialisasi aparat desa setempat kepada masyarakat dirasa penting mengingat masih banyak masyarakat yang tidak begitu mengetahui mengenai program Program Analog Switch Off (ASO).
“Sosialisai kepada masyarakat juga menurut kami penting sekali, karena masih banyak masyarakat yang kurang tahu dan tidak paham terhadap program analog switch off (ASO),” jelas Almaida.
Dirinya juga meminta pemerintah setempat agar mendata dengan baik masyarakat yang akan difasilitasi alat penunjang gratis untuk program analog ke digital tersebut, agar nantinya masyarakat dapat menikmati siaran tv digital ketika program tersebut sudah dapat diakses.
“Bagi program pemerintah yang akan memberikan alat penunjang gratis untuk beralih dari program analog ke digital kami berharap agar semua masyarakat terdata dengan baik, jangan sampai nanti sudah pada waktunya akses tv analog mati masyarakat belum bisa menikmati yang alhasil masyarakat akan kaget dan kehilangan informasi,” pungkasnya. (Red).*