Ia pun berharap Pemerintah Kota Bandung segera mewujudkan sarana pengelolaan sampah mandiri yang ramah lingkungan. Sebab, meskipun pengelolaan sampah dipindahkan dari ke tempat pembuangan akhir (TPA) dari Sarimukti ke milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yaitu di Legok Nangka, namun, Kota Bandung masih menyisakan sekitar 700 ton sampah yang harus diselesaikan.
“Maka langkah-langkah taktis ke depan, harus kita pikirkan dari sekarang. Dengan melihat sisa sampah yang harus diselesaikan Kota Bandung hingga 700 ton, maka kita sarana pengolahan sampah di Kota Bandung, mau tidak mau harus segera kita siapkan,” katanya.
Sementara Wakil Ketua II DPRD Kota Bandung, Achmad Nugraha menuturkan, berbagai permasalahan yang masih terjadi di Kota Bandung menjadi hal yang harus dihadapi oleh pemimpin Pemerintahan Kota Bandung, siapapun Pj Wali Kota Bandung yang mendapat amanah tersebut.
Akan tetapi, dengan niat dan semangat untuk gotong royong dalam bekerja untuk menyelesaikan persoalan di Kota Bandung seperti kedaruratan sampah dan lainnya, maka persoalan apapun akan mampu diselesaikan.
“Meskipun Pj ini merupakan jabatan yang berlaku hanya satu tahun lebih di Pemerintahan Kota Bandung, tetapi saya kira Pj Wali Kota Bandung tetap harus bisa memberikan perubahan-perubahan yang tentunya memang diharapkan oleh kita semua. Tapi saya yakin pak Bambang bisa melakukan itu semua,” ujarnya.
Achmad berharap, upaya-upaya yang telah dilakukan pemerintah dalam rangka penyelesaian permasalahan-permasalahan di Kota Bandung harus terus ditingkatkan secara bersama-sama, guna menciptakan situasi yang lebih baik di masa yang akan datang.
Terlebih, dengan kolaborasi kerja sama antara Pj. Wali kota Bandung dengan sekda Kota Bandung yang sempat menjadi Plh wali kota Bandung, diyakini akan mampu memberikan perubahan positif bagi Kota Bandung.
“Pak Ema sudah paham persis Kota Bandung seperti apa, tentunya kami berharap keduanya akan saling berkomunikasi dengan baik, dan mentransfer setiap informasi, sehingga semakin guyub untuk bisa menyelesaikan sejumlah persoalan di Kota Bandung,” katanya. (Red).*