DPRD  

Tedy Rusmawan Optimis Kolaborasi Penanganan Banjir Bakal Berhasil

Ketua DPRD Kota Bandung, H. Tedy Rusmawan, AT., M.M. meninjau persiapan antisipasi banjir di wilayah Bandung Timur, dan di beberapa titik sekitar Kawasan Perumahan Summarecon Bandung, Kamis (9/12/2021) Foto. (Dok.Humaspro DPRD Kota Bandung).**

Reporter : Liputan Khusus

BANDUNG – Ketua DPRD Kota Bandung, H. Tedy Rusmawan, AT., M.M. melakukan peninjauan persiapan antisipasi banjir di wilayah Bandung Timur, bersama kepala Dinas PU, kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, camat Gedebage, dan perwakilan pengelola Summarecon, di beberapa titik sekitar Kawasan Perumahan Summarecon Bandung, Kamis (9/12/2021).

“Secara umum penanganan persoalan banjir di Kota Bandung harus dilakukan secara sistematis, terintegrasi, dan kolaborasi dengan berbagai pihak. Maka kegiatan hari ini merupakan bagian dari upaya tersebut dalam mengantisipasi potensi terjadinya banjir di wilayah Bandung Timur, khususnya kawasan Gedebage,” ujar Tedy.

Melalui konsep kolaborasi ini, diharapkan upaya penanganan banjir dapat lebih efektif. Sehingga, dampak banjir yang kerap terjadi di musim penghujan tidak lagi dialami oleh masyarakat Kota Bandung.

Dalam pertemuan tersebut, kata Tedy, terdapat beberapa poin penting yaitu adanya kesiapan dari BBWS untuk membantu Pemerintah Kota Bandung dalam upaya pencegahan dan penanganan banjir. Terlebih, BBWS memiliki peran penting dalam pengelolaan kondisi sungai-sungai besar yang ada di wilayah Jawa Barat.

“Alhamdulillah dari pertemuan tadi ada kesepakatan bahwa BBWS ada kesiapan dalam upaya pencegahan dan penanganan potensi banjir di wilayah Bandung Timur, seperti akan dilakukan peninggian kirmir Sungai Cinambo yang ternyata selama ini baru terealisasi di satu bagian yang di sayap Barat. Atas usulan mereka sendiri (BBWS), mereka akan melakukan peninggian kirmir di sayap lainnya, agar lebih seimbang,” ucapnya.

Baca Juga :  Pendaftar PPDB Tahap 1 di Jabar, Tembus 57 Ribu Orang

Selain itu, karena kondisi aliran Sungai Cinambo beririsan langsung dengan wilayah Kabupaten Bandung, maka BBWS pun akan membantu melakukan proses komunikasi dan koordinasi kepada Pemerintah Kabupaten Bandung.

“Komunikasi dan koordinasi yang akan dilakukan, salah satunya terkait bagaimana menyelesaikan pengerukan sedimentasi sungai yang mulai dangkal akibat tumpukan material sungai yang hanyut terbawa arus air saat hujan deras terjadi dalam beberapa pekan ini,” ujar Tedy.

Selanjutnya, upaya penanganan potensi banjir lainnya yaitu pemanfaatan lahan di RW 03, Kelurahan Rancabolang, yang merupakan milik Kementerian PUPR dan juga BBWS, telah disepakati untuk dapat dibangun kolam atau danau retensi.

Selain itu, ada juga kesiapan dari pihak Summarecon untuk membantu penanganan banjir di kawasan Bandung Timur dengan membuka akses pembuangan sungai. Ketika debit air meningkat dan mencapai batas kapasitas Sungai Cinambo, maka akses di Summarecon akan dibuka dan air akan dialirkan ke danau-danau mereka.

“Kurang lebih ada lima dari sembilan danau eksisting milik mereka yang dapat digunakan untuk penanganan banjir di kawasan Bandung Timur. Bila ini telah terealisasi, yang merasakan manfaatnya bukan hanya warga Kompleks Adipura, Kompleks Cempaka Arum, Kompleks Pitaloka, tapi juga bisa jadi Kompleks Panyileukan dan Riung Bandung, karena jalur kubangannya kesana juga. Serta kawasan regional lainnya di Bandung Timur,” ujarnya.

Ia berharap dengan konsep kolaborasi penanganan banjir yang dilakukan antara pemerintah, aparat kewilayahan, dan pihak Summarecon ini, dapat ditiru oleh pihak pengembang kawasan perumahan dan komersial lainnya untuk diwujudkan di wilayah lain di Kota Bandung sebagai salah satu investasi jangka panjang.

Dengan begitu, pihak pengembang kawasan perumahan tidak hanya membangun tetapi juga berkontribusi terhadap penanganan dampak kerusakan lingkungan yang ada di sekitarnya. (Red/Humas).**