CIREBON – “Anak-anak kita tidak ada yang bodoh. Bisa jadi, mereka belum mendapatkan kesempatan dengan metode yang sesuai, kemudian guru yang tepat.”
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat, Wahyu Mijaya (mengutip pernyataan Prof. Yohanes Surya) dalam kegiatan pembinaan dan monitoring di SMAN 1 dan SMAN 2 Cirebon, Sabtu (7/10/2023).
Kadisdik juga mengutip pernyataan Ali Bin Abi Thalib bahwa didiklah anak sesuai zamannya.
“Zaman kita mendidik anak sekarang sudah berbeda, tetapi pada prinsipnya sama. Kalau membentuk anak pasti membentuk pengetahuan dan keahliannya. Tapi, yang paling penting adalah membentuk karakter dan attitude (sikap perilakunya),” tutur Kadisdik.
Pengetahuan yang diberikan saat ini, menurut Kadisdik, bisa jadi berubah di masa datang. Tetapi, membentuk karakter anak hari ini akan menjadi pegangan hidup mereka nanti.
“Tugas kita bukan hanya mengajar, tetapi menginspirasi, mengoptimalkan potensi mereka. Membentuk anak memiliki nilai diri,” ujarnya.
Jadi, tambah Kadisdik, setiap anak harus memiliki nilai diri, grade-nya orang-orang jujur, disiplin, dan dapat dipercaya.
“Itu yang harus dibangun untuk putra-putri kita. Semua itu tanggung jawab kita sebagai pendidik. Mari kita koreksi, evaluasi apakah kita sudah mengajarkan putra-putri kita dengan betul. Ajarkan bagaimana mereka menemukan masalah, inti masalah dari setiap yang dihadapi. Bagaimana mereka diajarkan memutuskan, berkreasi, berinovasi, dan berkomunikasi dengan baik,” pesannya.
Kadisdik pun mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu guru atas setiap langkah kebaikan dalam mengajar dan mendidik para peserta didik.
Usai melakukan pembinaan, Kadisdik menyapa dan berinteraksi dengan siswa yang tengah melakukan kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X, Ambar Triwidodo.*