Reporter : Megi. S.I.Kom
BANDUNG, Silatjabar.com,- XTC- Indonesia dulu dikenal Gank Motor dengan kebrutalannya, balapan liar bahkan cenderung anarkis. Saat itu, cukup mendapat perhatian dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun kepolisian termasuk masyarakat sekitar Bandung Raya.
Namun, saat ini di era millenial. XTC Indonesia yang telah berubah menjadi Ormas, lebih terlihat modernisasi dan demokratis. Pasalnya, paradigma selama ini yang selalu terkesan superior dan pragmatis sudah di hilangkan. Justru sekarang lebih mengedepankan pembaharuan ekonomi dan kesejahteraan anggotanya.
Hal itu, diungkapkan Ketua Umum Ormas XTC, Donny Akbar ketika audiensi dengan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat (DISKUK), di Jalan Soekarno Hatta, No. 705, Bandung. Senin (20/07).
Donny mengakui untuh merubah paradigma tersebut tidak mudah, namun demikian pihaknya optimis dengan kepengurusan DPP saat ini, karena dirasa sudah solid dan memiliki jiwa sosialis.
Baca Juga : |
Ia berharap, gagasan yang telah disusun pengurus dapat ditanggapi oleh DISKUK Provinsi Jawa Barat. Sehingga kedepanya, pembentukan koperasi XTC Indonesia dapat terwujud.
“Kami minta DISKUK dapat memfasilitasi terbentuknya Koperasi. Intinya dapat bersinergi dengan pemerintah,” tegas Donny di dampingi Sekjen DPP XTC Indonesia.
Terlebih, kata Donny. Saat ini kita sudah terbentuk DPC di tiap 27 kabupaten/ kota di Jawa Barat, bahkan tiap kecamatan sudah ada PAC- nya. Untuk itu, pihaknya berencana membuka kesempatan seluas – luasnya bagi anggota untuk bergabung di Koperasi XTC Indonesia.
“Kita telah meluncurkan fitur aplikasi khusus anggota yang bisa di unduh lewat Playstore.XTC- Indonesia namanya. Disini anggota bisa lebih mudah untuk bayar tagihan telpon, pulsa, listrik dll. Dan tentunya lebih hemat,” ujarnya.
DPP Ormas XTC- Indonesia, saat Audiensi dengan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil ( KUK) Jawa Barat. Jalan Soekarno Hatta, 705. Bandung. Senin (20/07).
Diakuinya, masih banyak hal yang perlu dibenahi, termasuk SDM dan permodalan. Sehingga, pihaknya berharap Dinas KUK Jabar dapat membina dan memberi akses.
“Inilah yang kami harapkan, Koperasi XTC kedepan dapat berkembang dan lebih terarah,” tandas Donny pada Silatjabar.com, Senin (20/07).
Menanggapi paparan XTC Indonesia, Kadis Koperasi dan Usaha Kecil (DISKUK) Jawa Barat, Drs. Kusmana Hartadji, MM mengatakan, pada dasarnya pihaknya menyetujui gagasan yang disampaikan. Namun, tentu diperlukan mekanisme dan prosedural.
“Di Jabar, ada sekitar 600 Kecamatan atau sekitar 5.312 Desa. Mungkin, XTC bisa ambil peran pada pengembangan ekonomi melalui koperasi anggotanya. kalau memang sudah terbentuk 50% di daerah sesuai pengakuanya,” katanya.
Masih kata dia, sebaiknya sebelum terbentuk koperasi, minimal harus optimal dulu SDM nya. Hal, itu supaya kualitas dan managemen pengelolaannya lebih profesional dan dapat dipertanggung jawabkan.
“Untuk teknis, nanti kita bisa alokasikan anggaranya. Bisa juga untuk pelatihan seperti marketing, Wirausaha Pemula. Tapi ini progres yang bagus,” Tutur Kadis KUK- Jabar.***