Reporter : Liputan Khusus
KAB.BANDUNG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung menerjunkan 1.200 personel gabungan dalam penanggulangan bencana. Pengerahan personel gabungan tersebut merupakan upaya pemerintah daerah dalam meminimalisir dampak bencana di Kabupaten Bandung.
Menurut Indeks Risiko Bencana Nasional, tahun 2020 Kabupaten Bandung berada di peringkat 83 dengan skor ancaman 174 kelas risiko tinggi. Sedangkan tingkat Jawa Barat, Kabupaten Bandung menempati urutan ke 6 dengan skor 174 kelas risiko tinggi.
Bupati Bandung Dadang Supriatna mengungkapkan, nantinya 1.200 personel tersebut akan disebar di titik-titik rawan bencana. Mengingat, sebanyak 28 dari 31 kecamatan di Kabupaten Bandung merupakan daerah rawan bencana.
Adapun potensi bencana alam di Kabupaten Bandung antara lain, hujan lebat, angin kencang, gempa, banjir dan tanah longsor.
“Tentunya ini akan membantu quick response dalam penanggulangan bencana. Jika nanti ada masyarakat yang melapor, kurang dari satu jam personel kami sudah ada di lapangan,” ungkap Bupati Dadang Supriatna saat bertindak sebagai pembina pada Apel Siaga Bencana di Dome Bale Rame, Soreang, Jumat (12/11/2021).
Dadang menuturkan, partisipasi seluruh pemangku kepentingan merupakan hal terpenting dalam membangun ketangguhan bencana suatu daerah. Oleh karenanya, orang nomor satu di Kabupaten Bandung itu mengimbau seluruh stakeholder untuk berkolaborasi.
“Apel kesiapsiagaan ini harus segera ditindak lanjuti dengan penguatan konsolidasi di semua lini. Sinergitas dan kolaborasi dengan seluruh elemen, mulai dari TNI-Polri, pemerintah daerah dan relawan-relawan kebencanaan sangat dibutuhkan,” terangnya.
Pada kesempatan tersebut, bupati yang akrab disapa Kang DS itu juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif serta meningkatkan partisipasi dalam upaya penanggulangan bencana.
Menurutnya, dampak dari bencana dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, baik dari sisi ekonomi maupun sosial.
“Mari kuatkan komitmen untuk ketangguhan Kabupaten Bandung menghadapi bencana. Niatkan ibadah, asah empati, serta rasa kemanusiaan dalam berkontribusi mendukung pembangunan Kabupaten Bandung yang bangkit, edukatif, dinamis, agamis dan sejahtera,” pungkas Kang DS.
Seusai bertindak sebagai pembina apel, bupati juga memonitoring sejumlah titik lokasi bencana, seperti Kecamatan Arjasari, Pacet dan Kecamatan Kertasari khususnya di daerah perbatasan Kabupaten Garut.
Pada kunjungan itu, pihaknya akan memberikan bantuan, yakni dua paket sembako untuk Kecamatan Arjasari, satu paket untuk Kecamatan Pacet dan 15 paket sembako untuk Kecamatan Kertasari. (Red/Humas).**