TAMIANG LAYANG – Pemerintah Desa Sarapat, Kecamatan Dusun Timur, Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah, telah bertekad mewujudkan tempat tinggal layak huni bagi masyarakat didesanya. Salah satunya memprogram dengan melakukan bedah rumah.
Kepala desa Sarapat, Ertiono menuturkan kepada awak media silatjabar, bahwa program ini merupakan salah satu program pemerintah kabupaten yang menyentuh bagi masyarakatnya memiliki tempat tinggal yang dinilai tidak layak huni.
” Kami sebagai pemerintah desa menjalankan program pemkab Barito Timur yakni merenovasi bagi warga yang tempat tinggalnya tak layak huni, pemdes bersama tokoh masyarakat dan jajaran anggota BPD Sarapat melakukan survey tiap RT, dan hasilnya kami menemukan ada beberapa unit rumah tak layak huni dan perlu adanya renovasi, melihat juga kondisi ekonomi warga yang dimaksud masih rendah, kami melakukan musyawarah dan kami menyepakati untuk program ini dilaksanakan”
Dengan keterbatasan anggaran/dana desa untuk program tersebut maka pemdes hanya mampu melaksanakan 1 unit rumah yang direnovasi.
“Hasil dari musyawarah kami dengan kesepakatan bersama warga masyarakat dan mengingat keterbatasan anggaran/dana desa untuk program tersebut maka kami sebagai pemerintah desa hanya mampu melaksanakan renovasi 1 unit rumah saja untuk tahap ini”
Rumah milik Hepriadi warga RT 04, dusun Ebaraya, desa Sarapat ini salah satu rumah di tunjuk yang perlu direnovasi tahap ini dengan pertimbangan dalam 1 rumah ada 1 kepala keluarga (KK) sebanyak 5 anggota kelurga menempati rumah tak layak dengan ukuran hanya 3×5 meter.
Kades juga melanjukan bahwa jumlah rumah yang menurutnya perlu direnovasi/ dibedah ada sebanyak 7 unit rumah di- 4 RT yang berada di Desa Sarapat.
“Ada 7 unit rumah menurut kami yang perlu direnovasi karena tak layak huni, namun kendalanya karena keterbatasan anggaran desa. Akan kami anggarkan kembali, semoga 6 unit rumah yang tersisa bisa sekaligus dalam satu tahap dianggaran desa berikutnya” lanjutnya.
Ia menjelaskan bahwa untuk anggaran renovasi rumah warga saat ini merogoh dana cukup minim, untuk pengerjaannya sebagian besar gotong royong oleh warga masyarakat, anggaran tersebut hanya mampu untuk pengadaan bahan/material.
“Anggaran dana untuk 1 unit rumah yang direnovasi saat ini, kita menggunakan dana desa mencapai Rp. 15 juta, itu hanya mampu membeli bahan atau material saja, untuk pengerjaannya itu sebagian besar gotong royong warga desa” jelasnya.
“Tempat tinggal yang layak itu sangat penting bagi semua orang, hampir semua orang berkeinginan memiliki rumah,” kata Ertiono, Kamis (12/8/2022).
Semoga program selanjutnya berjalan lancar dan kami mohon bagi warga yang 6 unit rumah berikutnya mohon bersabar, akan diprogramkan, semoga kami sebagai pemerintah desa dan pemerintah kabupaten selalu memberikan manfaat dan berkontribusi kepada masyarakat . Tutup Ertiono. (Red)*