Reporter : Dodi.S
CIANJUR, Silatjabar.com,- Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum menghadiri acara Kolaborasi Gerakan Tanam dan Pelihara 50 Juta Pohon (GTPP) di Desa Pakuon, Kabupaten Cianjur, Rabu (28/10/20).
Kang Uu melaporkan, sekitar 3.000 batang pohon ditanam di lahan seluar 144,6 hektare. Tujuannya memberikan nilai tambah untuk perekonomian masyarakat sekaligus konservasi.
Menurut Kang UU, pohon yang ditanam berjenis kayu manis dan kayu Afrika. Jenis pohon tersebut dipilih agar masyarakat dapat memanfaatkannya lima tahun kedepan.
“Dengan penanaman pohon, lingkungan terjaga. Sebetulnya, penanaman pohon harus ditanamkan kepada anak sejak Sekolah Dasar (SD). Salah satunya diberi pemahaman terkait manfaat pohon bagi kehidupan,” kata Kang Uu.
Lanjut Kang Uu, manusia berperan penting menjaga ekosistem lingkungan. Hal itu akan menjadi penentu keadaan lingkungan pada masa yang akan datang.
“Air di sungai mengalir, pohon -pohon tumbuh, manusia hidup semuanya merupakan kemaslahatan yang dihadirkan Allah SWT. Ada kerusakan satu saja akan berakibat pada hal-hal lain,” ucapnya.
Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Cianjur Dudi Sudradjat Abdurachim mengatakan, gerakan penanaman pohon dilakukan sebagai upaya melestarikan lingkungan. Dengan begitu, potensi bencana alam, seperti longsor dan banjir, dapat ditekan.
“Maka kita budayakan menjaga dan merawat lingkungan. Masyarakat harus paham pentingnya menjaga lingkungan. InsyaAllah ekosistem terjaga,” kata Dudi.
“Gunung lautan sumber kehidupan kita kini dan masa depan. Ekosistem baik, air bersih mengalir dan higienis udara bersih. Jika kita tidak bijak memperlakukan alam, sudah tentu bencana terjadi,” imbuhnya.
Sekretaris Komisi I DPR Daerah Provinsi Jabar Sadar Muslihat berharap program penanaman 50 juta pohon tidak hanya berfungsi sebagai konservasi, tetapi juga dapat menggerakkan ekonomi masyarakat.
Dalam Gerakan Tanam dan Pelihara 50 Juta Pohon (GTPP), Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar menggandeng pihak swasta.
Salah satu perwakilan pihak swasta yang hadir dalam penanaman pohon tersebut, Zaidan Effendi, mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen turut serta menyukseskan GTPP.
“Setiap tahun kita selalu agendakan untuk melakukan penghijauan. Setiap kegiatan yang dilakukan dikoordinasikan dengan dinas terkait,” kata Zaidan.
“Semoga apa yang kami lakukan bisa memberikan manfaat bagi kita semua bagi lingkungan dan bagi generasi yang akan datang,” imbuhnya.
Serahkan Maskara
Wagub, UU Ruzhanul Ulum foto bersama, usai melakukan kegiatan GTPP di desa Pakuon, Kab.Cianjur. Rabu (28/10/2020).
Dalam kegiatan tersebut, Kang Uu menyerahkan delapan Mobil Aspirasi Kampung Juara (Maskara) kepada desa-desa berprestasi di Kabupaten Cianjur dan Sukabumi.
Untuk Kabupaten Cianjur, Maskara diserahkan kepada Desa Sukaraharja, Desa Cirumput, Desa Sukamanah, dan Desa Galar Anyar. Sementara untuk Kabupaten Sukabumi, Maskara diberikan kepada Desa Nyalindun, Desa Bojong Raharja, Desa Sukamana, dan Desa Sukakersa.
Kang Uu berharap desa yang mendapatkan Maskara mampu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Selain itu, Maskara dapat memicu desa lain untuk menaikkan status menjadi Desa Mandiri.
“Sebab ujung tombak pembangunan ada di desa. Realisasi program negara ujungnya di desa. Semoga perhatian Pemda Provinsi Jabar kepada desa dapat memicu desa-desa lain untuk bergerak,” ucapnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPM-Desa) Provinsi Jabar Bambang Tirtoyuliono menyatakan, pihaknya memiliki inovasi bernama Desa Juara. Desa Juara memiliki tiga pilar, yakni digitalisasi layanan desa, One Village One Company (OVOC), dan Gerakan Membangun Desa (Gerbang Desa).
Dari tiga pilar tersebut turun sederet program, seperti Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Jembatan Gantung Desa (Jantung Desa), Jalan Mulus Desa, Sapa Warga, dan banyak program lainnya. Program-program itu dirancang salah satunya untuk memangkas ketimpangan gap kemiskinan dan digitalisasi pedesaan dengan perkotaan.
Pada 2019, Pemda Provinsi Jabar sudah membangun 22 Jantung Desa yang tersebar di beberapa kabupaten. Jantung Desa dibangun untuk mempermudah akses sekolah dan memperbaiki konektivitas antar desa.
Di sektor perikanan, 1.039 kolam yang menggunakan teknologi smart auto feeder. Lewat teknologi itu, memberi pakan ikan bisa menggunakan gawai. Dampaknya, panen naik dari dua menjadi empat kali dalam setahun. Persentase pendapatan melonjak sekira 30 sampai 100 persen.
“Pemda Provinsi Jabar sudah mencanangkan program-program yang berpihak kepada desa,” kata Bambang. “Supaya tetap tinggal di desa, tapi rezeki kota,”imbuhnya.***
Iklan: