Sekda kabupaten Sukabumi, H. Iyos Somantri bersama TPID bahas ekonomi dan ketahanan pangan di Aula Dinas Peternakan. Rabu (15/04/2020).
TPID SampaikanMitigasi Ekonomi, SEKDA : “Utamakan Daya Beli”
Reporter : Sopandi
Sukabumi, Silatjabar.com,- Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sukabumi perkuat strategi ketahanan pangan dan daya beli masyarakat. Terutama ditengah pandemi Covid- 19 melalui High Level Meeting (HLM) TPID Mitigasi Ekonomi, di Aula Dinas Peternakan, Bojongkokosan, Rabu (15/4/2020)
HLM yang diikuti oleh Assda serta Kepala Perangkat Daerah tersebut , dihadiri Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, H. Iyos Somantri, Assda II Bidang Ekonomi dan Pembangunan. H. Asep Sugianto, selaku leading sector melaporkan, pertemuan ini merupakan tindak lanjut Rapat evaluasi tanggal 8 April.
“Secara umum sektor pangan produksi lokal mengalami surplus, walau ada beberapa komoditi yang mengalami minus karena mengandalkan pasokan seperti bawang merah dan gula pasir walau faktanya dipasar masih cukup tersedia, khusus untuk beras berdasarkan perhitungan kurang lebih 92 ton lebih surflus di bulan Mei mendatang,” terangnya.
Menurutnya, bukan saja tentang kesediaan pangan, pengendalian inflasi juga berkaitan dengan usaha penanggulangan dampak ekonomi, apalagi dampak Covid-19 menjadikan daya beli trend nya menurun. Walau demikian, Alhamdulillah di Kabupaten Sukabumi tidak terjadi Panic Buying karena stok pangan mencukupi, tambahnya.
Baca Juga :
Sementara itu Kadis perdagangan Koperasi dan UKM, H. Ardiana trisnawiana, memaparkan rencana aksi bidang ekonomi sebagai jaring pengamanan sosial untuk menstabilkan ekonomi dan dayabeli.
“Ada beberapa rencana strategis yang akan dilakukan antara lain, menjamin ketersediaan stok pangan, bantuan pengembangan usaha dan program padat karya, relaksasi sektor pajak serta upaya lainya yang fokus pada peningkatan daya beli masyarakat,” ungkapnya.
Merespon laporan hasil evaluasi inflasi triwulan kesatu tahun 2020 yang disampaikan TPID, Sekda mengatakan dari berbagai kemungkinan yang berhubungan dengan stabilitas ekonomi, minimal langkah yang harus dilakukan, mempertahankan daya beli masyarakat.
“Kita sudah mengtahui dampak covid-19 sudah terasa di berbagai sector, oleh karena itu selain pemberdayaan masyarakat ditingkatkan, ketahanan pangan dijaga, serta hal hal terkait Pembiasaan Hidup Bersih dan Sehat(PHBS) dan Gerakan Masyarakat Sehat(Germas) tetap dipelihara,” jelasnya.
Sekda juga mengingatkan semua lini harus bekerja bersama bahu membahu untuk mengatasi pandemi, tetap fokus pada strategis untuk kepentingan masyarakat.
“Saya berkeyakinan ketika semua bergotongroyong, peduli sesama, kita bisa melewati peristiwa ini, tentu harapanya kita semua sehat dan selamat,” pungkasnya.***