Apa Saja Dampak Buruk Penggunaan Deterjen Bagi Kesehatan Kulit? Ini Kata Dokter!

ilustrasi deterjen

Dengan mekanisme tersebut, kotoran yang mengandung lemak dan sebum akan terbawa air ketika dilakukan pembilasan pakaian.

Jenis kotoran yang menempel pada pakaian, seperti yang sudah Kami sebutkan di atas, tentu tidak hanya terdiri dari kotoran berjenis polar.

Karena kulit secara alamiah memang menghasilkan sebum/minyak yang bercampur dengan serpihan kulit ari dan hasil metabolisme bakteri baik di kulit.

Mengenai jenis deterjen cair/deterjen bubuk, silahkan Anda pilih berdasarkan kebutuhan mencuci Anda.

Deterjen cair akan mudah larut namun biasanya harganya mahal dan deterjen bubuk harus dicampur dengan jumlah air lebih banyak namun harganya lebih murah.

Baca Juga: Kentutlah Selagi Masih Bisa! Inilah Penyakit Yang Bisa Ditimbulkan Jika Sering Menahan Kentut

Karena tidak ada suatu ilmu khusus yang mengatakan bahwa deterjen cair lebih aman dan lebih bagus untuk pakaian dan kulit Anda.

Informasi mengenai komposisi deterjen yang lengkap, sebaiknya Anda cari dan kumpulkan dari pabrik/produsen deterjen masing-masing.

Dokter dan Ilmu Kedokteran tidak memiliki kurikulum yang mendalami jenis-jenis dan merek deterjen secara detail, karena memang bukan ranah kompetensi profesi Dokter.

Anda perlu memastikan bahwa kulit Anda tidak memiliki alergi pada jenis dan merek deterjen tertentu.

Mengenai kulit yang mengalami alergi ketika kontak dengan suatu produk, tidak berhubungan dengan kualitas dan keamanan suatu produk.

Contohnya demikian, bila deterjen A memicu munculnya alergi kulit pada tubuh Saya, maka deterjen A pasti berkualitas buruk dan tidak layak digunakan oleh semua orang. Hal tersebut merupakan kesimpulan yang salah.

Alergi kulit adalah kondisi yang dibawa oleh seseorang dan dapat dipicu bila melakukan kontak produk tertentu, misalnya senyawa alkohol, jenis parfum tertentu dan produk lainnya. Dan reaksi kulit terhadap suatu produk, sangatlah individual.

Baca Juga :  Punya Riwayat Diabetes? Hindari Makanan Berikut!

Kemampuan pakaian menyerap keringat dan rasa gerah ketika digunakan sangat dipengaruhi oleh intensitas aktivitas Anda dan jenis kain yang dipakai untuk membuat pakaian.

Jenis pakaian yang dibuat dari katun dan sutera tanpa campuran bahan kain yang lain, merupakan jenis yang paling menyerap keringat dan dingin di kulit

Bila Anda memilih mencuci pakaian hanya dengan air, dapat dipastikan keringat bercampur sebum/minyak kulit yang menempel di pakaian dan menimbulkan bau, tidak dapat dibersihkan.

Selain itu residu kotoran pada pakaian yang tidak dibersihkan dengan benar, dapat menjadi media tumbuh kuman pada pakaian yang bila pakaian dipakai kembali oleh Anda, akan menjadi pemicu terjadinya infeksi kulit.

Baca Juga: Ingin Hilangkan Bau Badan Tanpa Deodorant? Gunakan 5 Tumbuhan Ini Sebagai Penggantinya