Makan jengkol terlalu banyak bisa berbahaya, karena berisiko menyebabkan keracunan.
Umumnya, seseorang akan menunjukkan gejala keracunan jengkol pada 5-12 jam setelah konsumsi.
Gejala yang timbul dapat berupa nyeri perut, mual, diare, muntah, nyeri saat berkemih, serta adanya darah pada urine.
Jika berlanjut terus, dapat terjadi gagal ginjal yang ditandai dengan tidak keluarnya air kemih atau air kemih yang keluar sangat sedikit.
Banyak faktor yang bisa menyebabkan seseorang mengalami keracunan jengkol, di antaranya daya tahan tubuh, keasaman lambung, jumlah jengkol yang dikonsumsi, usia biji jengkol, dan cara memasaknya.
Mengonsumsi biji jengkol mentah dan setengah matang juga diduga berperan dalam terjadinya keracunan jengkol.
Pasalnya, asam jengkolat dalam biji jengkol mentah masih dalam keadaan utuh dan aktif.
5. Gangguan pada Jantung
Menurut penelitian, salah satu bahaya konsumsi jengkol terlalu banyak adalah munculnya hipertrofi atau pembesaran jantung.
Kondisi tersebut kemungkinan disebabkan oleh kerja ekstra jantung untuk membersihkan asam jengkolat atau berbagai jenis zat toksik lainnya.
Baca Juga:Jangan Dimakan! Inilah Beberapa Makanan Yang Harus Dihindari Penderita Maag Akut
Namun, penelitian tersebut dilakukan pada tikus sehingga belum diketahui efeknya pada manusia.
6. Gangguan pada Pankreas
Organ pankreas juga tampaknya dapat terpengaruh akibat kebanyakan makan jengkol.
Pankreas adalah bagian tubuh yang tugas utamanya adalah untuk memproduksi hormon insulin, sebuah hormon yang penting untuk metabolisme glukosa.
Terlalu banyak makan jengkol dapat menyebabkan hipertrofi pankreas, yang mengidentifikasikan bahwa pankreas bekerja sangat keras pada konsumsi jengkol.
Beberapa jaringan pulau Langerhans pankreas juga terlihat mengalami kerusakan.
Semoga bermanfaat.*