Kang Emil: “Kab. Sukabumi Kategori Potensi Rendah, Sekolah Segera Dibuka Bertahap”

Reporter : Sopandi

SUKABUMI, silatjabar.com,- Gubernur Jawa Barat M.Ridwan Kamil melakukan Rapat Evaluasi Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukabumi di Area Suspension Bridge Situgunung Kadudampit, Jum’at (24/07/2020).

Bupati Sukabumi H.Marwan Hamami yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Gugus Tugas Satgas Covid-19 Kabupaten Sukabumi didampingi sejumlah Perangkat Daerah memimpin rapat dan menyampaikan laporan kegiatan serta langkah dan upaya yang telah dilakukan oleh gugus tugas Kab. Sukabumi.

“Untuk Kabupaten Sukabumi khususnya pada akhir bulan ini sudah landai, di beberapa tempat wilayah kita sudah buka ruang untuk pendidikan, seperti pesantren yang boarding dan menerapkan protokol kesehatan secara utuh,” ungkapnya.

Selanjutnya Bupati Sukabumi meminta arahan Gubernur terkait penyesuaian adaptasi baru terutama terkait pendidikan, tempat wisata, hajatan dan kegiatan lainnya.

Gubernur menekankan bahawa kebiasaan adaptasi kebiasaan baru harus menjadi komitmen bersama dalam penanganan covid-19.

“Jawab Barat masuk kategori yang bisa mengendalikan, kasus di bawah seratus padahal penduduk paling banyak, Untuk Kabupaten Sukabumi masuk kategori yang berpotensi rendah,” terangnya.

Ridwan Kamil menjelaskan, bahwa Kabupaten Sukabumi bisa menetapkan Kecamatan zona hijau, sehingga ketika satu Kecamatan terpapar maka satu kecamatan tersebut yang isolasi namun untuk Kecamatan lain bisa melakukan aktifitas dengan melakukan protokol kesehatan.

“Pembukaan sekolah akan segera kita lakukan, secara bertahap mulai dari SMK SMA lalu SMP SD, Protokol disekolah tolong diperhatikan, anak sekolah di lengkapi dengan kotak plastik itu lebih aman, untuk anak anak kita harus lebih teliti, nanti Kelasnya dibatasi, secara bergiliran, setengah dirumah dan setengah masuk,” tambahnya.

Gubernur Jawa Barat mengapresiasi starategi yang diambil oleh Bupati Sukabumi khusus untuk sistem belajar di area blank spot dengan memberlakukan kelas tatap muka secara bergiliran dan pembatasan jumlah siswa.

Baca Juga :  Antisipasi DBD, Dinkes Cimahi Lakukan Fogging

“Kita juga tidak boleh memaksa ketika orang tua meminta anaknya untuk tetap di rumah karena kekhawatirannya,” tambahnya.

Menurut Gubernur, Saat ini ancaman untuk Jawa Barat hanya satu dimana mobilisasi dan perpindahan orang dari luar.

Pemprov juga berjanji akan membantu Pemkab Sukabumi dalam melakukan test swab dengan menurunkan mobil swab untuk mengejar nilai ideal dan ilmiah dengan mencapai 5% sampel dari jumlah penduduk.

“Penelitian secara ilmiah bahwa, dilockdown dengan pakai masker dua duanya sama menurunkan kasus, tapi kalau lockdwnd akan mempengaruhi ekonomi, sekarang
asal bisa menjamin pake masker mau hajatan mau seni budaya nggak ada masalah,” terangnya.

Gubernur menyarankan setiap kegiatan baiknya memilih kegiatan yang bersifat outdoor sehingga bisa mengurangi dampak penyebaran dan bisa mengurangi kerumunan.

Di singgung terkait perayaan 17 Agustus dalam Peringatan HUT Kemerdekaan, Gubernur menyarankan untuk memilih kegiatan kegiatan yang tidak terlalu euporia.

“Perlombaan bukan yang utama, tapi utamanya kita merenungkan arti kemerdekaan maka cari “anu teu seeur teuing gogorowokan”, (nggak banyak mengeluarkan suara keras) seperti lomba melukis, main layangan, dll,” terangnya.

Gubernur menambahkan bahwa potensi dari kekuatan Jawa Barat adalah sektor pariwisata dan pertanian.

“Hasil kajiannya, ternyata ekonomi pertanian tidak terlalu berpengaruh, namun sistem pertanian yang menggunakan sistem 4.0, ada pesantren yang mengelola pertanian malah untung dengan sistem pertanian 4.0” pungkasnya.

Menanggapi saran dan masukan dari Gubernur, sebelum menutup rapat evaluasi, Bupati Sukabumi menyampaikan usulan peningkatan sektor pertanian dan pariwisata.

“Kita sudah punya Perda agro wisata, untuk mendukung itu kita butuh gudang penampungan hasil tani di 7 wilayah untuk menunjang ketahanan pangan Jawa Barat dan Jakarta,” tambahnya.

Tak hanya itu, H.Marwan Hamami juga sampaikan potensi pengembangan wisata baru dan pengembangan akses jalan baru agar bisa mendukung sektor pertanian dan pariwisata yang telah di tetapkan dalam RPJMD.***

Baca Juga :  Presiden Jokowi Akhirnya Batalkan Vaksin Covid-19 Berbayar