Reporter : Liputan Khusus
CIMAHI – Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan di Kota Cimahi, pihak dari Pemerintah Kota Cimahi terus meningkatkan upaya penuntasannya, dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Seperti yang diungkapkan oleh Walikota Cimahi Ngatiyana, pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan pembangunan di segala bidang termasuk bidang kesehatan yang dilaksanakan secara bersama–sama oleh pemerintah, swasta dan masyarakat secara integratif dan sinergis.
“Hal itu untuk mewujudkan Kota Cimahi yang bersih, aman, nyaman, dan sehat untuk dihuni masyarakat,” ujarnya.
Melalui gerakan masyarakat hidup sehat pada indikator jumlah penduduk yang mengakses jamban sehat, ditekankan adanya perubahan perilaku masyarakat untuk buang tinja pada tempatnya atau jamban sehat.
Hal itu sebagai nilai tambah untuk keberhasilan dalam menunjang universal akses tahun 2021.
Menurut Ngatiyana, hak mendapatkan layanan sanitasi yang layak sesuai dengan UU No. 36 tahun 2009 pasal 4 – 8 harus dipenuhi pemerintah dengan menyediakan akses sanitasi layak. Serta mendorong pemberdayaan masyarakat serta meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui edukasi, sosialisaasi dan pelatihan tentang sanitasi. Ngatiyana menyatakan, di tahun 2022 pihaknya mempersiapkan 5 kelurahan untuk penuntasan ODF.
“Tahun ini kita garap penuntasan ODF di 5 kelurahan. Kelurahan yang menjadi sasaran yaitu Leuwigajah, Pasirkaliki, Cibabat, Cimahi, dan Setiamanah,” jelasnya.
Kondisi air minum yang layak dan aman yaitu dimana tidak tercemar oleh tinja atau bahan pencemar lain. Air sehat akan memberikan asupan gizi yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang balita. “Bahkan Kelurahan ODF berdampak positif terhadap penurunan angka stunting di Kota Cimahi,” imbuhnya.
Salah satu upaya dalam penguatan enabling dalam percepatan ODF 5 kelurahan yaitu peningkatan advokasi, koordinasi, memperkuat kelembagaan dan kemitraan dengan bank milik pemerintah daerah, Baznaz dan wirausaha sanitasi.
“Maka dari itu kami mengajak OPD terkait dan perwakilan masyarakat untuk bekoordinasi dan memberikan input demi terwujudnya Kota Cimahi tahun 2023,” ungkapnya.
Untuk mewujudkan universal akses sanitasi bahwa semua penduduk di kota cimahi sudah menggunakan jamban sehat, perlu dukungan lintas program, lintas sektor, profesi, institusi dan swasta serta organisasi masyarakat dan masyarakat.
Semua unsur harus berkesinambungan bekerja bersama dengan niat tulus dan berkomitmen untuk “penuntasan ODF” di Kota Cimahi,” tuturnya.