GARUT, Wakil Bupati (Wabup) Garut, dr. Helmi Budiman, menyebutkan, bahwa seorang kader Posyandu dan Kader Pembangunan Manusia (KPM) yang ada di desa dan kelurahan sebagai ujung tombak pembangunan manusia di Kabupaten Garut.
Hal ini disampaikan Wabup Garut ketika memberikan sambutan dalam acara Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu dan KPM di Desa dan Kelurahan Tahun Anggaran 2022, yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Garut di Hotel Harmoni, Jalan Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Rabu (15/6/2022).
“Saya melihat bukan hanya terkait dengan masalah kesehatan, tapi masalah yang lainnya juga, para kader ini langsung (terjun ke masyarakat), dan biasanya kader posyandu juga (merangkap jadi) kader PKK,” ujar Wabup Garut.
Ia mengatakan, yang dikerjakan oleh para kader ini bukan hanya satu sektor saja, melainkan meliputi seluruh sektor khususnya 10 program yang ada di PKK.
“Dari mulai ideologi, kesehatan, pendidikan ada dis itu semua, koperasi semuanya ada. Jadi kalau misalnya DPMD Garut _teu aya perhatian nana teungteuingeun_, sebab semua program itu mengalir (ke pembangunan manusia) mau dari dinas manapun,” katanya.
Wabup mengungkapkan kehebatan para kader ini, bahkan dirinya juga belajar tentang makna keikhlasan, karena para kader ini biasanya tidak diberi gaji.
“Jadi ini orang-orang hebat semua, jadi memang _kudu_ pinter, tapi _teu_ cukup pinter _kudu_ bangga, artinya saya yakin saya tidak bicara keihklasan karena Ibu/bapak lebih ikhlas dari saya, jadi ketika bicara keikhlasan saya harus berguru kepada Bapak/Ibu sekalian sebagai kader PKK, kader Posyandu (dan) kader pembangunan desa,” tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris DPMD Garut, Rena Sudrajat, mengungkapkan kegiatan Bimtek yang mengusung tema “Peran Kader Posyandu dan Kader Pembangunan Manusia Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Desa dan Kelurahan” Ini dilaksanakan secara 2 hari yakni dari tanggal 15 Juni 2022 hingga 16 Juni 2022.
Bimtek ini diaglharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan pengetahuan kader Posyandu dan KPM di dalam pelaksanaan konvergensi stunting di desa dan kelurahan.
“(Pesertanya) sebanyak 243 orang, terdiri dari 127 orang kader Posyandu, 41 orang kader pembangunan manusia, dan 75 orang kader Posyandu Desa Talagajaya dan Desa Wangunjaya, (karena) kebetulan ini (Desa Talagajaya dan Wangunjaya) adalah Posyandu lokus integrasi layanan kesehatan primer Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri.” tandasnya.