Di Politeknik Negeri Indramayu, 24 SMK Ikuti Koordinasi Pendampingan SMK Pusat Keunggulan

INDRAMAYU — Sebanyak 24 sekolah menengah kejuruan (SMK) mengikuti koordinasi kegiatan pendampingan SMK Pusat Keunggulan (PK) bersama Politeknik Negeri Indramayu (Polindra). Program tersebut bertujuan mengoptimalkan peran SMK untuk menciptakan lulusan yang siap bekerja, melanjutkan, dan berwirausaha (BMW). 

“Kita tidak hanya fokus pada kurikulum industri, tapi juga konsep pada (siswa) yang melanjutkan dan berwirausaha. SMK PK adalah salah satu programnya,” ungkap Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (PSMK) Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar), Edy Purwanto di Student Center Polindra, Kabupaten Indramayu, Kamis (25/8/2022). 

Edy menjelaskan, mekanisme dari pendampingan SMK PK oleh Polindra ini berbentuk focus group discussion (FGD) di tiap sekolah dengan fokus pada mengoptimalkan beberapa indikator. Seperti, ketercapaian 8 Standar Nasional Pendidikan, pengoptimalan teaching factory (Tefa), dan pengembangan sekolah berbasis data. Dari sekitar 200 SMK PK di Jabar, 33 di antaranya berasal dari Kabupaten Indramayu. 

Edy pun mengapresiasi Polindra yang berinisiatif melakukan koordinasi seperti ini. Sebab, Polindra menjadi satu-satunya politeknik pendamping yang melakukan hal tersebut. “Untuk tahun 2022, di program SMK PK ini yang mengundang langsung hanya Polindra,” pujinya. 

Selaras dengan yang dikatakan Edy, Ketua Tim Pendamping SMK PK dari Polindra, Raswa menuturkan, koordinasi ini bertujuan menyatukan persepsi antara Polindra dan 24 SMK PK. Ada beberapa indikator pembahasan. Yakni, pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan, penyusunan dan pengembangan SMK PK, penyusunan asesmen bersama, pengembangan Tefa, transparansi pengetahuan dari industri melalui Tefa serta pengembangan SMK PK berbasis data.

“Kalau persepsi sama maka hasil kegiatan pendampingan ini akan muncul pada Desember mendatang. Jika persepsinya belum sama maka masih gelap capaian tujuannya,” pungkasnya. (Red).*

Baca Juga :  Kosgoro 1957 Sumedang Resmi Dilantik, Aria Girinaya: "Harus di Bentuk Sampai Tingkat Desa"