Gubernur Jawa Barat, M. Ridwan Kamil (Kiri) bersama Ketua Umum IPSI Jabar, H. Phinera Wijaya, SE (Kanan), saat peringatan Hari Pencak Silat Jawa Barat. Senin (12/12/2022).
BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) konsisten memajukan dan melestarikan pencak silat baik sebagai olah raga maupun budaya. Menurut Gubernur Jabar Ridwan Kamil, provinsi dengan penduduk 50 juta jiwa sangat kokoh dalam melestarikan budaya.
Dukungan yang diberikan pun tidak hanya berupa anggaran semata, melainkan kebijakan hingga dukungan politik. “Tapi intinya Jawa Barat sangat kokoh dalam pelestarian budaya. Dukungan anggaran dukungan politik, dukungan kebijakan sangat kuat,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil ditemui acara Hari Pencak Silat Jabar di halaman depan Gedung Sate Bandung, Senin (12/12/2022).
“Jawa Barat adalah provinsi pertama yang menelurkan usulan Hari Pencak Silat tanggal 12 Desember saat ditetapkan pencak silat sebagai warisan budaya tak benda Unesco,” imbuhnya.
Untuk pelestarian pencak silat tetap terjaga dengan baik, bahkan Ridwan Kamil akan menjadikannya sebagai kurikulum di level sekolah dasar dan sekolah menengah pertama bukan saja di tingkat SMA/SMK.
Namun, kata dia, hal itu bisa terealisasi apabila dari Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) dan Persatuan Pencak Silat Indonesia (PPSI) bisa menghadirkan pelatih memadai.
“Tantangan terbesar IPSI dan PPSI ini pelatihnya cukup apa tidak? Nah, kalau pelatihnya memadai menjadi kurikulum di sekolah-sekolah dasar dan menengah, sangat ditunggu-tunggu,” kata Gubernur Jawa Barat.
Komitmen Jabar dalam melestarikan pencak silat dimulai dari rencana pembangunan kampung pencak silat di Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang dengan lahan seluas 8 hektare.
“Semata-mata untuk melestarikan budaya pencak silat yang kita banggakan dan terbukti proses ini menghasilkan atlet-atlet juara Indonesia itu datangnya dari Jawa Barat,” imbuh dia.
Hari Pencak Silat di Gedung Sate juga dihadiri perwakilan dari TNI Angkatan Darat (AD) yang ternyata juga menaruh perhatian pada pengembangan pencak silat. Gubernur menilai hal itu membuktikan bahwa pencak silat telah terintegrasi dengan TNI AD dalam kehidupan sehari-hari mereka.
“Kehadiran TNI AD memberi contoh bahwa pencak silat sudah terintegrasi secara kejasmaniaan di TNI AD,” katanya.
Sementara itu, Phinera Wijaya Ketua Umum Pengprov IPSI Jawa Barat, menyebut proses penetapan Hari Pencak Silat Jawa Barat oleh Gubernur Ridwan Kamil diakuinya melalui proses yang panjang.
“Benar, dibutuhkan waktu dan perjalanan panjang hingga pencaksilat di akui UNESCO sebagai WBTB (World Intangible Cultural Heritage) milik bangsa Indonesia, dan IPSI Jabar terlibat langsung didalamnnya,” tutur kang Icak. Senin (12/12/2022).
Disinggung soal masuknya mulok kurikulum di sekolah, pihaknya mengaku sudah ada pelatihan serta Bimtek dengan Dinas Pendidikan Jawa Barat.
“Kita sudah lakukan itu, cuma secara teknis mungkin lebih dipersiapkan lagi kedepan termasuk tenaga kepelatihannya,” ujar dia.
Kang icak pun menghaturkan terima kasih kepada Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang dinilai selalu mensuport untuk prestasi dan terealisasinya kampung pencak silat di Jatinanggor.
“Alhamdulillah, atas inisiasi dan dorongan pak Gubernur Kampung pencak silat dapat terwujud. Semoga menjadi momentum untuk lebih berprestasi ke depan, menjadi Barometer pencak silat dunia,” pungkas kang Icak. (Red).*