JAKARTA – Presiden terpilih Prabowo Subianto mengoreksi nama program Makan Siang Gratis menjadi Makan Bergizi Gratis. Apa alasan di balik koreksi istilah program tersebut?
“Saya ingin sedikit koreksi ya. Setelah kita pelajari, ternyata istilah tepat itu adalah makan bergizi gratis untuk anak-anak. Itu lengkapnya ya,” kata Prabowo dikutip dari YouTube tvOneNews, Kamis (23/5).
“Karena kalau anak sekolah dasar umpamanya masuk pagi, dia kalau nunggu makan siang kan terlalu lama. Jadi harus makan pagi. Ya kan?” imbuh dia.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menilai program makan siang gratis adalah investasi yang perlu dan penting. Hal ini diungkapkan Jeffrey Sachs, seorang ekonom ternama dan Advokat SDG di bawah Sekjen PBB.
“Program ini adalah ide yang sangat baik dan program perbaikan nutrisi yang efektif yang dilakukan oleh negara. Dijalankan mulai dari usia dini dan bekerjasama dengan program makan sekolah. Memang tidak murah tetapi ini adalah salah satu investasi yang memiliki dampak yang signifikan” kata Sachs, dalam seminar publik bertajuk ‘Building a Sustainable Future Through Lifelong Learning and Skill Development, dikutip Senin (8/7/2024).
Secara umum, menurut Sachs, program ini menawarkan banyak manfaat. Pertama, meningkatkan akses gizi. Anak-anak dan ibu hamil yang mendapatkan asupan makanan bergizi secara teratur akan terhindar dari stunting dan kekurangan gizi, yang dapat berakibat pada perkembangan fisik dan mental yang terhambat. Kedua, mendukung proses belajar mengajar dan mencetak tenaga kerja berkualitas di masa depan.
Sebagai advokat SDG untuk Sekjen PBB, Sachs juga mengatakan bahwa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) hadir sebagai kerangka kerja yang tepat untuk mengintegrasikan program-program pemerintah, termasuk makan bergizi gratis.
SDGs, dengan 17 tujuan, menawarkan panduan untuk mencapai masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan bagi semua orang. Jika bicara mengenai integrasi program makan siang bergizi gratis dengan SDGs misalnya, dapat mendorong pemenuhan Tujuan 2: Mengatasi Kelaparan dan Malnutrisi.
Sementara, SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), dapat menjadi kerangka pemerintah sebagai landasan program untuk mendukung individu berkualitas yang memiliki skill bersaing dan siap menghadapi tantangan global.
Adapun, pemerintah dan Badan Anggaran DPR RI telah sepakat anggaran untuk program makan bergizi gratis bagi anak sekolah di Indonesia sebesar Rp 71 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.