Reporter : Liputan Khusus
PAPUA – Eka Yulianto di Kelas H Putra (Tanding) menutup perolehan medali emas pada cabor Pencaksilat PON XX / Papua, dengan skore (5-0) atas tuan rumah Papua, Satria Jamrud di partai final terakhir yang di gelar di GOR Toware, Kabupaten Jayapura. Selasa (12/10/2021).
Perolehan medali emas tersebut, memantapkan Provinsi Jawa Barat sebagai juara umum di cabor pencaksilat dengan perolehan total medali 6 emas, 5 perak dan 3 perunggu.
Seperti diketahui, perolehan 5 medali emas sebelumnya yakni di Kelas TGR dengan 3 emas dari Tunggal Putra (Asep Yuldan), Regu Putra (Nunu, Asep, Anggi), Ganda Putri (Rizka, Ririn) dan 2 emas di kelas Tanding, yakni Kelas D Putra (Hanifan) dan Kelas E Putra (Paksi Givari).
Sementara itu, untuk 5 medali perak disumbangkan dari Tunggal Putri (Risya), Kelas B Putri (Nirmala), Kelas E Putri (Shalma), Kelas F Putra (Syafi’i) dan Kelas G Putra (Igy). Dan 3 medali Perunggu, untuk Kelas C Putra (Danis), Kelas J (Ery) serta Ganda Putra (Oki, Zaen).
Selanjutnya untuk posisi ke dua, ditempati oleh Pemprov DKI Jakarta dengan 3 medali emas, 3 Perak dan untuk posisi ke tiga oleh Kaltim dengan 2 emas dan 1 perak.
Untuk selebihnya, kekuatan hampir merata dengan perolehan masing-masing dengan1 medali emas untuk Jatim, Jateng, NTT, Bali, Sumbar, Aceh, Sumsel dan tuan rumah Papua.
Saat dihubungi Tim Liputan media JUBIR dilokasi usai pertandingan final, Selasa (12/11/2021), Phinera Wijaya Ketua Umum IPSI Jabar mengaku bersyukur atas capaian prestasi yang diraih oleh tim Pelatda Pencaksilat Jabar.
“Alhamdulillah, ini prestasi luar biasa. Kita mengukir sejarah di tanah Papua, kami mengucapkan terimakasih atas dukungan semua pihak, ini sukses bersama untuk masyarakat Jawa Barat,” tutur Kang Icak panggilan akrabnya.
Hasil ini perlu perjuangan berat, dengan 6 emas, 5 Perak dan 3 Perunggu, kata dia. Menurutnya, Ini sudah hasil optimal dari semua konsistensi hasil pemusatan latihan.
Terlebih, PON XX /2021 dilaksanakan jauh diwilayah timur negara kesatuan Republik Indonesia, bahkan kekuatan tim juga hampir dikatakan merata.
“Perlu disyukuri. Kita membutuhkan waktu lebih kurang 3 tahun untuk mempersiapkan tim, saya rasa kami sudah berjuang memberikan yang terbaik untuk Jabar,” pungkas dia.
Disinggung soal atlet yang gagal mencapai target, Icak mengaku masih tetap solid dan akan mengevaluasi lagi kedepan. Kendati demikian, pihaknya mengaku tetap profesional dan mengapresiasi.
“Semua perlu dievaluasi, tapi mereka yang kalah tetap sudah memberikan yang terbaik, kita tetap apresiasi,” kata Ketua Umum IPSI Jabar.
Ia pun berharap PON kedepan, tim Pelatda Pencaksilat jauh lebih baik, meski diakuinya sebenarnya pihaknya hanya menargetkan minimal 5 emas dan maksimal 7 emas.
Menurutnya, hasil ini merupakan hasil terbaik yang dipersembahkan khusus untuk masyarakat Jawa Barat, tutup kang Icak. (Red).***