News  

Refleksi Hari Sumpah Pemuda 1928 Hingga 2020

Oleh: Heri Gunawan

BOGOR, JURNALIS BICARA.COM,- Hari Sumpah Pemuda tercetus pada kongres pemuda II tanggal 28 Oktober 1928 di Gedung Oost-Java Bioscoop Batavia (Jakarta), yang merupakan salah satu tonggak awal perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah.

Ada 13 tokoh pemuda yang memprakarsai lahirnya gerakan pemuda kala itu, namun yang paling vokal diantaranya Mohammad Yamin, Soenario Sastrowardoyo, Wage Rudolf Soepratman dan Soegondo Djojopoespito.

Berangkat dari semangat melawan kolonialisme, seluruh pemuda yang berasal dari berbagai daerah yang syarat akan keberagaman dalam berbagai hal tidak menjadi halangan untuk menggalang persatuan demi sebuah cita-cita kemerdekaan.

Terdapat tiga butir ikrar, berikut isi teks dari sumpah pemuda:

Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.

– Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

– Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Semoga sumpah yang sudah diwakili oleh para pendahulu kita waktu ruhnya masih tetap hidup hingga saat ini.

Tapi kenapa pemuda hari ini masih saja ada yang individualis mementingkan dirinya sendiri tanpa mau berhimpun dalam satu nafas perjuangan, justru ini tidak relevan dengan sumpah yang pertama.

Kenapa hari masih ada pemuda yang intoleran terhadap perbedaan baik itu perbedaan kelas sosial dan perbedaan tingkat pendidikan ini masih sulit untuk satukan untuk sebuah tujuan bersama. Ini juga tidak relevan dengan sumpah yang kedua. Apakah mungkin kita lupa bahwa kita punya semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Kemudian kenapa hari ini masih ada pemuda yang yang berbeda persepsi berbeda cara pandang malah menimbulkan perpecahan. Bahwa kita semua harus menyadari keberagaman yang ada pada pemuda adalah anugerah untuk kita bisa saling melengkapi dan menyempurnakan.

Baca Juga :  Sekda Kabupaten Sukabumi, Klaim Data DTKS Bansos Aman

Hari ini 28 Oktober 2020 tepatnya 92 tahun sumpah pemuda di kali pertama diikrarkan, sejarah membuktikan pemuda selalu menjadi garda terdepan dalam lokomotif perjuangan bangsa ini dari mulai zaman kolonial hingga saat ini zaman milenial.
Kemudian pertanyaannya apa yang sudah kita perbuat buat lingkungan kita bahkan lebih jauh untuk bangsa dan negara ini ??

Momentum sumpah pemuda yang setiap tahun di peringati mudah-mudahan tidak hanya seremoni saja, tetapi harus dijadikan momentum refleksi buat kita semua sebagai pemuda. Karena bicara pemuda tentu bukan hanya soal hitungan umur belaka, tetapi berbicara intelektualitas, berbicara semangat, berbicara ide gagasan, berbicara perubahan dan berbicara kemajuan sebuah peradaban pada setiap masanya.

Kemudian pada rentang waktu tahun 2020-2035, di prediksi Indonesia akan mendapat bonus demografi dengan masa puncak di sekitar tahun 2030. Artinya, pada saat-saat itu jumlah masyarakat dengan usia produktif yaitu dengan kisaran umur 15-64 tahun jauh lebih banyak melebihi mereka yang termasuk dalam usia non-produktif.

Maksud saya jangan sampai lonjakan usia produktif ini malah menjadi malapetaka buat kita semua, maka saat ini mari kita kembangkan potensi yang di miliki, kedepan kita harus bisa menangkap peluang yang ada dan bahkan kita harus mampu menjawab setiap tantangan atau perubahan zaman.

Selamat Hari Sumpah Pemuda !!!..