News  

Ridwan Kamil Pastikan Kampung Pencaksilat di Jatinangor

Reporter : Liputan Khusus

BANDUNG, SILATJABAR,-  Gubernur Ridwan Kamil bakal mewujudkan impian masyarakat Jawa Barat terkait Kampung Pencaksilat. Pasalnya, program yang telah digagas sempat tertunda karena pandemi Covid-19, dalam waktu dekat akan direalisasikan. Dan dibangun di daerah Kiarapayung,  Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang.

Hal itu terungkap, ketika Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan rapat terbatas (RATAS) dengan Pengprov IPSI Jabar, di gedung Pakuan, Jalan Cicendo, No.01, Bandung, Jum’at (27/11/2020).

RATAS tersebut, juga dihadiri oleh Kadispora Jabar, Engkus Sutisna, Kabid Disbudpar Jabar, Dewan Pertimbangan Pengprov IPSI Jawa Barat, Drs. Ade Barkah, Msi, Ketua Gugus Warisan Budaya Harta tak benda Provinsi Jawa Barat, Dr. Buky Wibawa Karya Guna, Msi. 

Sementara itu, dari  jajaran pengurus IPSI Jawa Barat, turut hadir Ketua Umum IPSI Jabar, H. Phinera Wijaya, SE, Ketua Harian Dr. Sony Hersona dan Bendahara Umum, Ir. H. Yusuf Munawar, MM, Humas IPSI Jabar serta Tim Arsitek dari (ITB) Institut Teknologi Bandung.

Tampak gubernur Ridwan Kamil (Kanan), saat pimpin rapat terbatas dengan IPSI Jabar, di Gedung Pakuan. Jumat (27/11/2020).

Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya sangat menyetujui terkait rencana pembangunan kampung pencaksilat di daerah Kiarapayung, Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang.

Itupun, kata Kang Emil. Setelah dilakukan survei lokasi dari Tim Surveyor dan hasil kajian yang matang serta obyektifitas.

Memang diakui, lanjut dia. Sempat ada wacana pembangunan di daerah Jatiluhur Purwakarta, Cimaung Kabupaten Bandung, Maribaya Lembang bahkan di daerah Situ Bagendit Kabupaten Garut.

Namun demikian, menurut kang Emil. Daerah Jatinangor, Kiarapayung, kabupaten Sumedang dirasa paling tepat dan eksotik untuk kampung Pencaksilat.

“Iya, disana view pemandangan bagus, selain kultur tanah baik, juga area masih luas. Kurang lebih 12 hektar,” kata kang Emil.

Baca Juga :  DPRD Komitmen Dukung Prestasi dan Kemajuan Olahraga di Kota Bandung

Emil menuturkan, bahwa kampung pencaksilat nantinya, juga akan dijadikan pariwisata dan destinasi budaya provinsi Jawa Barat. 

“Jadi, ada budaya angklung, wayang, wahana, padepokan, teather, GOR, mess altet, dll. Nanti semua bisa dikolaborasikan, tapi tetap saja pencaksilat sebagai ikonnya,” tutur kang Emil pada SILATJABAR.com, Jumat (17/11/2020).

Emil juga menegaskan, pihaknya akan segera merealisasikan anggaran untuk masuk dalam APBD 2021 mendatang. “Jadi yang jelas ada progres, tolong dikawal kebetulan disini ada dari DPRD Jabar,” tegas kang Emil.

Disinggung soal, Hari Pencaksilat Dunia yang diajukan tanggal 12 Desember. Pihaknya, akan mendorong sepenuhnya ke pemerintah pusat melalui Dirjen Kementerian Pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) RI.

“Ini bagus, sebaiknya hari pencaksilat tingkat nasional dulu. Baru untuk kedepanya, bisa ditindaklanjuti ke level internasional,” pesan kang Emil.

Ade Barkah, Wakil Ketua DPRD Jabar yang berkesempatan hadir di ratas menjelaskan, pihaknya akan mengawal anggaran sesuai instruksi gubernur dan segera menyikapinya.

“Pada dasarnya kita setuju saja, terlebih untuk kemajuan budaya tradisi pencaksilat. Dan, ini momentum bagus usai pencaksilat ditetapkan UNESCO,” jelas Ade Barkah politikus senior partai Golkar Jawa Barat.

Ketua umum IPSI Jabar, H. Phinera Wijaya (Kanan) bersama Wakil Ketua DPRD Jabar, Ade Barkah (kiri), ketika foto bersama usai ratas di gedung Pakuan. Jum’at (27/11/2020).

Tentunya, kita akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan leading sektor terkait, imbuh dia. Kalau melihat dari gambar atau set planne kampung pencaksilat tersebut. Diperlukan kajian yang matang dalam menentukan anggaran.

“Intinya, kami dari DPRD Provinsi Jawa Barat siap merealisasikannya. Namun demikian, dipastikan dengan aturan dan mekanisme dengan prosedural dalam memutuskannya, terlebih menyangkut APBD,” tandas Ade Barkah. 

Baca Juga :  Bisa Kena Serangan Jantung, Apa Saja Efek Buruk Tidur Siang Terlalu Lama?

Hal senada dikatakan, Ketua Umum Pengprov IPSI Jabar, H. Phinera Wijaya, SE pihaknya mengaku bersyukur atas atensi dan keseriusan gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dalam mewujudkan kampung pencaksilat. 

“Alhamdulillah, ini momentum bagus terhadap pencaksilat. Selain kampung pencaksilat, juga masuknya pencaksilat sebagai mulok Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar. Semua terwujud di era kepemimpinan gubernur Ridwan Kamil dan kepengurusan IPSI sekarang. Tentu ini akan menjadi sejarah baru,” tutur kang Icak.

Dia pun berharap, dengan dibangunnya kampung pencaksilat Indonesia dapat menjadi katalisator pembangunan. Sehingga, secara otomatis dapat meningkatkan PAD dan perekonomian daerah.

“Kalau kampung pencaksilat jadi sektor wisata budaya. Di sana, ada touris mancanegara atau wisatawan. Ini diharapkan dapat menambah pendapatan daerah dan sumber devisa negara,” pungkas kang Icak.***

Editor : WHY

iklan: