Reporter : Liputan Khusus
KARAWANG – Pasca ditetapkannya 12 Desember sebagai Hari Pencak Silat Jawa Barat oleh Gubernur, M. Ridwan Kamil, (12/12/2020) lalu di acara sarasehan peringatan setahun diakuinya Pencak Silat oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda milik bangsa Indonesia.
Hal tersebut di sambut positif dari berbagai paguron – paguron di seluruh Indonesia, tidak terkecuali PPS Satria Muda Indonesia (SMI) Komisariat Provinsi Jawa Barat.
Untuk itu, di era kepengurusan yang baru terbentuk PPS SMI Komisariat Jabar, bergerak cepat dengan mengelar rapat kerja (Raker) pimpinan terbatas ke -I, di Hotel Swiss Belin Karawang, Jalan A. Yani, Tanjungpura Kabupaten Karawang. Minggu, (22/05/2022).
Hadir dalam acara Rakerpim I yakni, Ketua PPS SMI Komisariat Jawa Barat, Aprinaldi, S,Sos, M. Si, Sekretaris H, Endang Sodikin, S,Psi, S.H, M.H, Bendahara Budi Rasmono, Wakil Ketua I, Usep Wawan, Drs,M.M, Wakil Ketua III, K.H, Abas Assyafah Abdul Jalil, S,Ag, M.Si, Wakil Ketua IV, Aceng Ahmad Nasir, S,Ag M,Si, serta para ketua Bidang yang terkait lainnya.
Ketua Komda PPS SMI Jabar, Aprinaldi mengatakan tujuan raker ditekankan dalam rangka membangun solidarolitas kepengurusan, untuk kembali membangun kejayaan pencaksilat khususnya Satria Muda Jawa Barat.
“Kita harus dapat mewujudkan SMI Jabar, yang disegani, besar di provinsi Jawa Barat. Untuk itu diperlukan kesamaan Visi, Misi dalam membangun profesionalisme dengan tata kelola SMI yang benar dan bisa dipertanggung jawabkan,” tutur Aprinaldi pada SILATJABAR.COM, Minggu, (22/05/2022).
Tampak para peserta, Rakerda Terbatas (Ratas) Pimpinan 1- Tahun 2022, usai melaksanakan rapat konsolidasi. Minggu (22/05/2022). Foto. (Istimewa).*
Saat ini, kata Aprinaldi. Pemprov Jawa Barat telah menetapkan Pencak Silat sebagai Muatan Lokal (Mulok) dalam kurikulum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, disinilah PPS SMI dapat beperan aktif dan masuk didalamnya sebagai tenaga pelatih yang profesional.
“Ini kesempatan, dalam waktu dekat kita berencana adakan diklat tenaga pendidik pencaksilat. Mereka nantinya kita cetak menjadi pelatih yang bersertifikasi, berkualitas dan siap menjadi instruktur mulok,” papar Ketua PPS SMI Jabar.
Untuk tahap pertama, kita akan buka dengan pelatihan 30 personil yang siap mengikuti diklat tenaga pelatih, kata Aprinaldi. Adapun materi pokok yang ditekankan yakni sain (intelektual), teori dan praktek serta pendidikan karakter.
Sementara itu, Sekretaris PPSI SMI Komda Jawa Barat, Endang Sodikin memaparkan perihal progres terdepan dalam tertibnya organisasi yakni penetapan KTA. Untuk itu, diperlukan kolaborasi dan konsolidasi yang berkelanjutan.
“PPS SMI Jabar harus jadi Pilot Projeck atau Role Model pencaksilat di Jawa Barat dan Nasional,” kata Endang Sodikin anggota DPR Kabupaten Karawang dua periode.
Yang terpenting adalah setiap akhir tahun diperlukan evaluasi, kata dia. Sehingga PPS SMI Komda Jawa Barat sportif dalam mewujudkan SMI yang beprestasi Beladiri Untuk Bela Bangsa.
Senada dikatakan, Usep Wawan, Drs, MM, Wakil Ketua I Bidang Organisasi, yakni perihal penekan orientasi dalam bidang organisasi, humas, dan hubungan antar lembaga serta hukum dan disiplin.
“Kita akan optimalkan, semua bidang organisasi sesuai tupoksi. Seperti halnya, Database dan Penertiban KTA, Peraturan dan Perancangan SOP Organisasi, Pemetaan Wilayah, Pendampingan Korwil dan Media Center PPS-SMI Komda Jabar,” pungkas Usep Wawan.
Rakerpun ditutup oleh pemaparan Litbang PPS SMI Komda Jabar, Dr, Nizwaman, M.Pd, yakni perihal managemen dan kontroling, sehingga setiap pelanggaran dapat terselesaikan baik di tingkat komwil maupun komda.
“Mohon diberikan sangsi hukum setiap ada pelanggaran, dan harus lebih jelas tupoksi organisasi,” ujar dia.
Dan tidak kalah pentingnya yakni adab (sopan santun) dalam organisasi di SMI sudah mulai berkurang, kata Nizwaman. Hal inilah yang perlu dibina agar rasa memiliki dan rasa hormat terhadap senioritas tetap terpelihara. (Red).*