DPPKB Kabupaten Sukabumi Gaungkan Program GENTING untuk Wujudkan Indonesia Emas

Pertemuan strategis bersama IPB dan BKKBN untuk mempercepat penurunan stunting melalui inovasi dan kolaborasi lintas sektor. | Foto: Muri

SILAT JABAR – Direktorat Perencanaan Pengendalian Penduduk, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, menggelar pertemuan tindak lanjut hasil pendampingan Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Sukabumi pada tahun 2024.

Kegiatan yang dilaksanakan di Kantor Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Sukabumi pada Selasa, 24 Desember 2024, ini juga menjadi ajang sosialisasi program inovatif “Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting” (GENTING).

Direktur Perencanaan Pengendalian Penduduk, Munawar Asikin, mengatakan bahwa diselenggarakannya kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi lintas sektor dalam mempercepat penurunan prevalensi stunting yang ditargetkan sebesar 14% pada tahun 2024.

Baca Juga :  Masalah Sampah di Pantai Loji Jadi Fokus, DLH Sukabumi Gandeng DPRD hingga PLN

“Penurunan ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs),” katanya, Selasa, (24/12).

Sementara itu, Kepala DPPKB Kabupaten Sukabumi, Uus Firdaus, mengakui bahwa tantangan Kabupaten Sukabumi cukup besar. Tingkat stunting di daerah ini mencapai 27%, jauh di atas rata-rata nasional.

“Tentu kegiatan ini harus terus kita dukung sebagai ikhtiar menuju Indonesia Emas yang bebas dari stunting,” ujarnya.

Strategi Nasional Penurunan Stunting

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021, strategi percepatan penurunan stunting melibatkan lima pilar utama, yaitu; Komitmen dan visi kepemimpinan, Kampanye nasional dan perubahan perilaku, Konvergensi program di pusat, daerah, dan desa, Peningkatan gizi dan ketahanan pangan, Pengembangan sistem, data, informasi, riset, dan inovasi.

Baca Juga :  Peringati Hari Vasektomi Sedunia, DPPKB Sukabumi Fokus Tingkatkan Partisipasi KB Pria

Intervensi dilakukan melalui pendekatan gizi spesifik untuk penyebab langsung dan gizi sensitif untuk penyebab tidak langsung. Dalam rangka melaksanakan pilar kelima, perguruan tinggi memegang peran strategis melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Peran Perguruan Tinggi

Pada tahun 2024, BKKBN bekerja sama dengan empat perguruan tinggi, salah satunya IPB, yang memberikan pendampingan di Kabupaten Sukabumi. Program ini telah dilakukan di Desa Gede Pangrango dan Desa Sukamanis, Kecamatan Kadudampit. Perguruan tinggi berkontribusi dalam penguatan kapasitas pemerintah daerah, pengembangan intervensi efektif, dan pembelajaran praktik baik.

Baca Juga :  Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Pantau Langsung Kondisi Pengungsi Akibat Pergerakan Tanah di Gegerbitung

Program Genting sebagai Inovasi Baru

Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) menjadi inovasi BKKBN untuk menurunkan stunting. Program ini memberikan bantuan nutrisi dan edukasi kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK). Dukungan masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini.