Reporter : Liputan Khusus
BANDUNG, Silatjabar.com,- Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat (Dinsos), Dr. H. Dodo Suhendar, secara simbolis serahkan sebanyak 3.240 bibit pohon produktif terhadap Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Jawa Barat, di UPTD PPSBR Lembang, Jl. Laksana, B.23, Kayu Ambon, KBB. Jum’at (02/10).
Hal itu dilakukan sebagai wujud mendukung gerakan tanam dan pelihara 50 juta pohon Jabar Juara. Sesuai Instruksi dan Surat Edaran Gubernur Jawa Barat Nomor 522.4/17/REK Tanggal 19 Februari 2020.
“Ya, ini merupakan langkah preventif guna memelihara fungsi ekologi hutan di Jawa Barat, kebetulan di panti sosial memiliki lahan yang cukup luas. Sehingga, bisa dimanfaatkan untuk menanam pohon produktif,” tuturnya.
Kadinsos Jabar, Dr. H. Dodo Suhendar, saat menanam pohon jeruk lemon di lapang UPTD PPSBR Lembang, Bandung. Jum’at (02/10/20).
Ia pun berharap, kegiatan tersebut dapat terus berlanjut di setiap daerah. Sehingga target untuk mengembalikan kualitas ekosistem terhadap lahan kritis di Jawa Barat segera teratasi.
“Kedepan, kita optimalkan dengan mitra Dinas Sosial seperti Tagana di setiap daerah. Karena, itu akan lebih mempermudah pemetaan dalam pelaksanaannya,” kata Dodo Suhendar pada awak media. Jumat (02/10).
Lebih lanjut, dia meminta pihaknya untuk terus bersinergi dengan alam. Menurutnya, sudah waktunya kita untuk selalu bersahabat dengan lingkungan.
“Mari kita jaga alam, maka alam otomatis jaga kita,” ajak Dodo Suhendar.
Kadinsos Jabar bersama Kadis Kehutanan, saat menandatangani berita acara, di lapang PPSBR Lembang, KBB. Ju’mat (02/10/2020).
Sementara itu, Ir. Epi Kustiawan, sebagai Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat mengaku optimis terhadap program yang direncanakan. Terlebih, usai berkolaborasi dengan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat.
“Ya, kalau secara aturan memang kita untuk menangani lahan kritis. Tetapi pola tanam pun kita bisa manfaatkan yang lebih produktif, sehingga mempunyai nilai ekonomis,” katanya.
Dengan penanam pohon produktif, tegas dia. Otomatis ada nilai konservasi, ekonomis dan budaya. Bahkan, secara tidak langsung akan meningkatkan ketahanan pangan.
“Kalau berdampak positif serta menghasilkan, maka mendorong masyarakat mau menanam pohon produktif. Disitulah budaya, timbulnya kesadaran untuk ikut berpartisipasi,” katanya.
Dia pun berharap, dengan gerakan tanam lahan kritis. Pihaknya, dapat mewujudkan Provinsi Jawa Barat yang hijau kembali.
“Ya, peribahasa hutan hejo rakyat ngejo. Kalau ada peningkatan kualitas lingkungan, otomatis akan memperkuat ketahanan pangan,” tandas dia.
Selain Kepala Dinas Sosial dan Kehutanan Jabar, acara juga dihadiri oleh Sekdis Dinas Sosial Jawa Barat, Kepala UPTD PPSBR, KCD Wilayah IV Kehutanan Jawa Barat, serta pejabat dilingkungan dinas terkait.
Menurut laporan dari Dinsos Jabar, dari total 3.240 pohon. Sebanyak 770 diserahkan ke Dinas Kehutanan Jabar dan selebihnya 2.470 ditanam di UPTD Dinas Sosial dari 29 jenis pohon yang ada.***