” HJS Sumedang Ke 444 Diharapkan Dukung Terwujudnya Sumedang Simpati Tahun 2023 Dengan Pelayanan Berkualitas Dan lebih Cepat Untuk Masyarakat “
SUMEDANG – Rangkaian Peringatan Hari Jadi ke-444 Sumedang ditutup dengan gelaran malam resepsi di Gedung Negara yang disiarkan secara live streaming melalui saluran televisi dan chanel youtube SMTV, Jumat (20/5).
Acara diisi dengan opera “Cisoca Singa Sahara” dari seniman seniwati binaan Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Sumedang, penampilan musik etnik dan hiburan lainnya.
Dilangsungkan pula penyerahan hadiah dan piagam penghargaan kepada para pemenang yang telah berpartisipasi mengikuti lomba dalam rangka Hari Jadi Sumedang (HJS).
Ketua Panitia HJS ke-444 Agus Wahidin menyebutkan, Hari Jadi Sumedang yang disepakati jatuh pada tanggal 22 April merupakan tonggak sejarah yang selayaknya dihargai dan diingat oleh masyarakat Kabupaten Sumedang.
“Sesuai Perda tentang SPBS dan Kepbub Nomor 143 tahun 2022 tentang Pembentukan Panitia HJS ke 444, rangkaian kegiatan dimaksudkan untuk memupuk dan meningkatkan rasa cinta, rasa memiliki dan rasa tanggungjawab seluruh masyarakat Sumedang terhadap kemajuan kabupaten Sumedang,” katanya.
Selain untuk meningkatkan dan memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan, rangkaian kegiatan HJS ke 444 diharapkan mendukung terwujudnya Sumedang Simpati pada Tahun 2023 melalui pelayanan yang berkualitas dan lebih cepat kepada masyarakat.
“Membangkitkan gairah dan semangat membangun Sumedang demi terwujudnya pelayanan yang berkualitas dan lebih cepat shingga Tema yang diambil dalam rangka peringatan hari jadi Sumedang ke 444 adalah “Melesat Menuju Sumedang Simpati 2023,” katanya.
Dikatakan Agus, untuk mengisi HJS, panitia menyelenggarakan berbagai kegiatan yang terdiri dari kegiatan pokok dan penunjang.
“Kegiatan pokok diantaranya upacara, ziarah, dan rapat paripurna DPRD. Adapun acara penunjang yaitu lomba lomba, launching aplikasi si Jagur dan kegiatan lainnya yang dilaksanakan masing-masing SKPD, kecamatan, kelurahan dan desa dalam rangka memupuk semangat membangun,” tuturnya.
Agus juga menyampaikan, sebagai rekomendasi untuk penyelenggaraan tahun depan agar kegiatan Kirab Panji dan Mahkota Sumedang Larang dapat dikemas lebih menarik lagi.
“Bukan hanya dalam rangka memperingati Hari Jadi Sumedang saja, akan tetapi menjadi event kalender pariwisata tetap yang dapat memenarik wisatawan Indonesia dan mancanegara,” katanya.
Sementara itu, Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir bersyukur karena setelah dua tahun pandemi akhirnya aktivitas bisa kembali dilaksanakan seperti biasanya termasuk kegiatan HJS.
“Covid-19 sudah terkendali, ada kelonggaran penggunaan masker dan sebagainya. Patut kita semua syukuri. Tentu dengan cara memaksimalkan atupoksi kita memberikan kontribusi yang terbaik bagi Kabupaten Sumedang,” ujarnya.
Bupati mengatakan, Hari Jadi Sumedang adalah sebuah peristiwa lahirnya Sumedang yang diawali dengan runtuhnya kerajaan Padjajaran dan diberikannya Mahkota Binokasih kepada Raja Sumedang pada tahun 1578 M sebagai penerus Padjadjaran.
Menurutnya, peringatan hari jadi menjadi sebuah wahana refleksi dan evaluasi sekaligus untuk menetapkan perspektif mengenai strategi yang akan dilakukan bagi kemajuan Sumedang.
“Hakikatnya peringatan ini adalah wahana untuk merefleksikan apa yang telah dilakukan para pendahulu kita. Kedua, untuk mengevaluasi apa yang telah kita raih, hal baiknya kita pertahankan dan kekurangannya kita perbaiki. Setelah dievaluasi mari kita menetapkan perspektif ke depan untuk kemajuan Sumedang” ungkapnya.
Masih kata Bupati, pembangunan di Sumedang sudah mengarah pada kemajuan walaupun masih ada kekurangan.
“Pemerintah sudah pada track yang benar menuju terwujudnya Sumedang Simpati yang tentunya perlu kita akselerasi. ” tuturnya.
Bupati juga menyampaikan ucapan terima kasih debesar-besarnya kepada semua unsur yang telah ikut berpartisipasi aktif memberikan kontribusi positif dalam membangun Kabupaten Sumedang.
“Berkat dukungan dari semua pihak, Sumedang telah berhasil meraih beberapa penghargaan baik di tingkat provinsi maupun tingkat nasional. Tahun 2021 kita mendapat 19 penghargaan di tingkat nasional, terakhir juara nasional penghargaan perencanaan pembangunan,” katanya.
Dijelaskan bupati, bahwa berbagai penghargaan tersebut menjadi motivasi sekaligus kebanggaan bagi jajaran Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Sumedang di samping mendapatkan Dana Insentif Daerah (DID) terbesar di Jawa Barat dan mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) terbesar dari pusat untuk pembangunan infrastruktur.
“Hadiah atas penghargaan ini kita dapatkan DID terbesar di Jabar yaitu sebesar Rp. 57 miliar. Kita juga dapat DAK untuk pembangunan infrastruktur terbesar sepanjang sejarah sehing tahun ini Pemkab Sumedang akan membangun jalan dari APBD kabupaten, provinsi dan pusat totalnya sebesar Rp.b98 miliar,” kata Bupati.
Lebih lanjut dikatakan bupati, selain mendapat DID dan DAK, dampak lain dari prestasi tersebut, kini Sumedang menjadi daerah tujuan untuk studi tiru bagi kabupaten/kota dan lembaga di Indonesia.
“Kurang lebih 52 kabupaten kota dan lembaga datang ke Sumedang untuk melakukan studi tiru. Saya sudah mengirimkan surat bagi yang akan datang, silakan ke Sumedang asal nginap dan membeli produk UMKM dari Sumedang. Itu syaratnya sehingga bisa menggerakkan ekonomi di Sumedang,” jelasnya.
Terakhir bupati mengajak kepada seluruh tamu undangan yang hadir untuk mempertahankan dan meningkatkan prestasi yang telah diraih.
“Di tengah keterbatasan dan kekurangan yang ada, mari bersama-sama membuat sejarah dan perubahan yang akan dikenang anak cucu kita. Mudah-mudahan pertemuan ini membulatkan niat, tekad serta komitmen kita untuk membangun Sumedang. Saya titip mari imppementasikan semangat Kasumedangan,” tukasnya.
Hadir anggota Komisi IV DPR RI yang juga pimpinan Pondok Pesantren Manonjaya KH. Asep Maosul Afandi, Forkopimda Sumedang, para pimpinan SKPD, unsur Keraton Sumedang Larang, para pimpinan perusahaan dan tamu undangan lainnya.*( Jeky EPSA)*