Oleh: Fauziyah Salsabil (Motivator Bimba/Bimbingan minat baca anak di Karawang)
SILAT JABAR – Apakah saat ini tidak ada lagi tempat yang aman untuk anak-anak? Karena faktanya semua pihak justru bisa menjadi sumber kekerasan yang menimpa pada anak, bahkan rumah tidak lagi menjadi tempat yang aman karena banyak juga kekerasan yang dilakukan oleh keluarga seperti seorang ibu atau ayah pada anaknya sendiri.
Menurut WHO, kekerasan terhadap anak adalah suatu tindakan penganiayaan atau perlakuan salah pada anak dalam bentuk menyakiti fisik, emosional, seksual, melalaikan pengasuhan dan eksploitasi untuk kepentingan komersial yang secara nyata atau pun tidak, dapat membahayakan kesehatan, kelangsungan hidup, martabat atau perkembangannya.
Belum genap 6 bulan memasuki tahun 2024, angka kekerasan pada anak di negeri ini sudah menyentuh angka 7.021. (Kekerasan.Kemenpppa.go.id/ringkasan).
Sedangkan di tahun 2023 kekerasan pada anak menyentuh angka 16.854, bahkan anak dari korban kekerasan tersebut dapat mengalami lebih dari satu jenis kekerasan.
Tercatat ada 20.205 kejadian kekerasan yang terjadi di dalam negeri pada 2023 (dataindonesia.id).
Diawal tahun 2024 ada kasus kekerasan seksual yang baru terungkap, seorang siswi SMP di Surabaya, Jawa Timur dicabuli oleh empat orang anggota keluarganya. Para pelaku adalah ayah kandung, kakak kandung dan dua pamannya sejak 2020 saat korban masih duduk dibangku sekolah dasar. (Kompas.com). Dan masih dibulan yang sama terungkap juga kasus kekerasan fisik, seorang anak berusia 9 tahun kerap disiksa ibu kandungnya sejak lama. Mulai dari disundut rokok, disiram air panas, bahkan disuruh berkumur dengan air mendidih. (detik.com).
Sedih, miris, anak-anak yang seharusnya mendapatkan perlindungan dan kasih sayang dari keluarga maupun masyarakat, justru saat ini terancam menjadi korban kekerasan dimana pun, bahkan orang-orang yang seharusnya melindungi mereka justru sekarang menjadi ancaman!
Anak-anak adalah generasi emas yang akan menentukan arah masa depan suatu bangsa, bagaimana mungkin suatu bangsa memimpikan sebuah kemajuan sedangkan generasinya banyak menjadi korban kekerasan?
Angka kekerasan pada anak yang terus meningkat menjadi bukti lemahnya jaminan perlindungan negara terhadap anak! Seharusnya anak mendapatkan perlindungan dari keluarga, masyarakat dan negara. Negara tidak mampu memberikan solusi yang tuntas sampai hari ini dalam menyelesaikan kasus kekerasan pada anak!