Reporter : Irfan
BANDUNG,SILATJABAR,- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI telah memberikan lampu hijau, untuk menggelar sekolah (KBM) tatap muka di tengah pandemi.
Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan, sekolah tatap muka di sekolah untuk semester genap tahun ajaran 2020/2021 akan digelar Januari 2021.
Hal itu, sesuai kesepakatan dari SKB 4 menteri, terkait pembelajaran tatap muka atau pembukaan sekolah (KBM) diperbolehkan dilakukan pada bulan Januari 2021.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, pun membuat persiapan prosedural dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka di sekolah. Untuk tetap mementingkan protokol kesehatan (Prokes).
Ia menginstruksikan Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar untuk mempersiapkan protap dan aturan untuk mendukung pembelajaran tatap muka di tengah pandemi Covid-19.
Menanggapi persoalan tersebut, Wakil Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat (Jabar), Abdul Hadi Wijaya menilai rencana tersebut tidak jelas dan merupakan sebuah ilusi.
BREAKING NEWS SILATJABAR-TV :
Pasalnya, secara fakta di lapangan proses KBM tatap muka di seluruh daerah terutama di Jabar belum siap untuk digelar.
“Mau sekolah nih (tatap muka) Januari, itu sebuah ilusi yang secara fakta dan kenyataan di lapangan jauh sekali,” kata Abdul pada SILATJABAR.COM, Senin (28/12/2020).
Ia juga menilai kebijakan ini kurang jelas, karena pada akhirnya Mendikbud- RI juga menyerahkan kebijakan tersebut ke masing-masing pemerintah daerah.
“Menteri mensyaratkan dari mulai kesehatan, dan kesiapan. Ujung-ujungnya belum merubah apapun (terkait kebijakan KBM), karena nanti kebijakannya tergantung pada Satgas di provinsi untuk SMA dan SMK, serta Satgas kabupaten untuk SD SMP,” paparnya.
Dia menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada daerah di Jabar yang berstatus zona hijau penyebaran Covid-19.
“Sementara di Jabar hari ini masih merah jingga (zona), apakah kita mengharapkan keajaiban dalam sebulan terjadi perubahan tiba-tiba jadi hijau?,” katanya.
Tak hanya terkait zona Covid-19 di Jabar, angka kasus corona nasional akhir-akhir ini yang terus melonjak juga harus menjadi pertimbangan dalam kebijakan KBM tatap muka.
“Angka (kasus corona) naik terus kemarin pecah rekor 6.000 lebih dalam sehari. Jadi yang disampaikan menteri terkait wacana (KBM tatap muka) dalam kenyataannya masih jauh,” katanya.
Lebih lanjut dia pun meminta kebijakan pembukaan KBM tatap muka pada Januari mendatang diperjelas. Sehingga rencana tersebut tidak menimbulkan dampak buruk yang tidak diinginkan.
“Ini (wacana KBM tatap muka) harus sama-sama kita perjelas, masih ada waktu satu bulan,” tandas dia.
Dia pun berharap gugus tugas dapat melakukan pemetaan daerah, untuk SMA SMK yang bisa (KBM tatap muka) agar lebih jelas dan proporsional. ***