DEPOK, – Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas SMA, SMK, dan SLB di Jawa Barat (Jabar) rencananya akan dimulai pada tahun ajaran baru. Namun, keputusan siswa untuk mengikuti PTM atau pembelajaran jarak jauh (PJJ) diserahkan kepada orang tua siswa.
“Pilihan diserahkan pada orang tua siswa. Mereka memiliki hak untuk memilih apakah anaknya mengikuti pembelajaran tatap muka atau jarak jauh. Karena, setiap sekolah nantinya sudah menyediakan keduanya,” tutur Kepala Dinas (Kadisdik) Pendidikan Jawa Barat (Jabar), Dedi Supandi dalam konferensi pers yang digelar di SMAN 4 Depok, Jln. Jeruk Raya No. 1, Kota Depok, Kamis (8/4/2021).
Kadisdik menjelaskan, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh sekolah untuk membuka PTM terbatas di tahun ajaran baru. Antara lain, terpenuhinya daftar periksa (list) penerapan protokol kesehatan, diterapkannya regulasi pembelajaran baru selama PTM, mengantongi izin dari gugus tugas Covid-19 kabupaten/kota, penyiapan sarana dan prasarana, melakukan pengawasan secara ketat serta para guru dan tenaga kependidikan di sekolah telah melakukan vaksinasi.
“Sampai saat ini, kurang lebih 2.800 sekolah menyatakan sudah siap melakukan PTM. Angka ini masih naik turun. Mereka yang mengajukan adalah sekolah yang sudah siap memenuhi persyaratan,” ungkapnya.
Pihaknya pun sudah merumuskan secara detail beberapa hal yang harus dan tidak dilakukan sekolah. “Karena nanti hanya 4 jam, jadi tidak ada pembukaan kantin. Upayakan siswa membawa makanan dari rumah. Lalu, silakan manfaatkan ruang terbuka untuk belajar,” ujarnya.
Selain itu, tambah Kadisdik, untuk memastikan para siswa langsung pulang ke rumah usai belajar di sekolah, Disdik Jabar akan bekerja sama dengan Dinas Perhubungan untuk mengawasi hal tersebut.
“Bahkan, sudah ada rencana di beberapa satuan pendidikan yang tidak mengizinkan anak pulang sekolah sebelum dijemput,” imbuhnya.
Kadisdik Jabar memastikan, jika nanti terdapat kasus positif Covid-19 di sekolah, sekolah akan bergerak cepat melakukan penanganan khusus dan aktivitas di sekolah akan diberhentikan sementara.
Vaksinasi Guru di Wilayah Kota Bogor dan Depok Telah Berjalan
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah II, I Made Supriatna memaparkan, vaksinasi guru di wilayah Kota Bogor dan Depok telah berjalan. Ia memastikan, seluruh guru sudah divaksin pada Juni 2021.
“Saat ini, guru di Kota Bogor sudah 98% divaksin, sedangkan guru di Kota Depok baru 45%. Kita akan pastikan pada Juni 2021 semuanya sudah divaksin,” tegasnya.***