Tantangan dan Peluang Pendidikan Olahraga Di Era Society 5.0

Sidang Terbuka Senat STKIP Pasundan dalam rangka pengukuhan guru besar pendidikan olah raga, Prof,DR. Akhmad Sobarna, S.Pd, M.M,Pd. Hotel Harris Bandung, Kamis (11/07/2024). Foto dok. (Istimewa).

Karena, jika guru hanya mengandalkan pertemuan formal mingguan 2×40 menit, kecil kemungkinan tujuan pembelajaran akan tercapai, terutama terkait peningkatan kebugaran jasmani siswa. Oleh karena itu, diperlukan upaya nyata seperti membuat program aktivitas fisik harian agar siswa mempunyai gerak yang cukup. Kegiatan aktivtas harian ini sebagian besar dilakukan di luar sekolah dengan pantauan guru atau pelatihnya. Namun kiranya, jika pemantauan tersebut dilakukan secara tradisional tentu saja besar kemungkinan untuk tidak dapat dilakukan secara optimal, apalagi dalam menghadapi jumlah siswan yang banyak. Maka dari itu, disinilah kiranya perlu dilakukannya tindakan kolaborasi untuk membuat perangkat teknologi seperti misalnya “Pemantau Aktivitas Fisik Harian” yang dapat memonitor aktivitas fisik para penggunannya. Dengan perangkat tersebut, guru dapat dengan mudah memantau aktivitas fisik siswa secara akurat dan akuntabel.

Salah satu contoh kita ambil dari Negara Asutralia, sebagaimana kita ketahui bahwa negara ini menjadi salah satu negara di Asia yang bidang keolahragaannya sangat baik. Salah satu program untuk membangun aktivitas fisik adalah dengan menerapkan kegiatan olahraga setelah jam sekolah. Para profesional di bidang olahraga bekerjasama mencari dukungan pemerintah untuk membiayai program ini dan membentuk kemitraan dengan pihak sekolah, club olahraga lokal dan juga masyarakat. Program ini dibiayai pemerintah di setiap daerah untuk anak-anak usia sekolah dasar agar bisa mendapatkan akses gratis untuk melakukan aktivitas fisik setelah jam pelajaran sekolah, yaitu sekitar jam 15.00 – 17.30. Dimana program ini berlandaskan pada prinsip FISH (Fun, Inklusif, Safe/Aman dan High Involvement/Terlibat Aktif), yang tujuannya secara umum adalah memberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan olahraga atau aktivitas fisik yang berkualitas, aman dan terstruktur.

Baca Juga :  MAPALA Kampus INAIS Bentuk Jiwa Kepemimpinan Mahasiswa

Kegiatan ini dilaksanakan mulai di lingkungan sekolah, di club olahraga, misalnya di club sepakbola, balai kota, dll. Kegiatan inipun dilaksanakan bukan hanya oleh guru saja, tetapi orang tua, mahasiswa, anggota club, dan juga sukarelawan yang bertanggung jawab pada kegiatan tersebut. Bahkan tidak hanya itu, pada program ini juga siswa dapat terlibat sebagai pengelolanya. Hal ini berdasarkan pada pemikiran bahwa masa depan negara tergantung pada anak-anak dan generasi mudanya. Segala inisiatif untuk peningkatan dan pelestarian nilai dan kegiatan olahraga dianggap sebagai investasi untuk masa depan.

Disamping itu, terdapat beberapa fakta dari hasil penelitian tentang bagaimana aktivitas olahraga memiliki efek positif pada otak manusia dan bagaimana olahraga berdampak positif pada fungsi kognitifnya. Hasil penelitiannya menyebutkan bahwa dengan olahraga memungkinkan terjadinya pertumbuhan sel otak, sel-sel saraf atau neuron menjadi lebih kuat dan tangguh, pengiriman implus menjadi lebih cepat dan pelepasan hormon meningkat. Sehingga dengan dampak tersebut aktivitas olehraga mengakibatkan peningkatan kemampuan untuk menyimpan memori, meredakan stress, kecemasan dan depresi, serta juga menjaga sel saraf untuk tetap sehat.

Dari beberapa penjelasan yang telah dipaparkan tadi, maka kiranya ada beberapa poin penting yang dapat dijadikan kesimpulan pada basahan ini, yaitu:

1. Perkembangan zaman yang begitu pesat sekarang ini memang menjadi sebuah tantangan tersendiri disemua sektor, tidak terkecuali olahraga. Namun, hal tersebut kiranya tidak perlu dibuat cemas dan dianggap menjadi masalah besar, karena di setiap permasalahan pasti selalu akan ada solusi. Justru setiap tantangan tersebut harus dijadikan peluang untuk kita mennjadi lebih baik.

2. Profesionalitas dari setiap pekerjaan perlu dibentuk menjadi sebuah ekosistem yang berkesinambungan, sehingga para pelaku olahraga akan terlatih dan terbiasa untuk selalu berpikir kritis dan berinovasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

Baca Juga :  Pj. Wali Kota Cimahi Hadiri Pengukuhan Pengurus Daerah Muhammadiyah Cimahi

3. Pendidikan olahraga pada dasarnya bertujuan untuk mempromosikan masyarakat untuk mau berolahraga, dimana sebetulnya secara tidak langsung bertujuan meningkatkan bukan hanya kualitas hidup dirinya tetapi juga untuk tercipta masyarakat yang berkualitas.

KATA MUTIARA

Sebelum mengakhiri presentasi ini, mohon ijin kiranya memberikan sedikit kata-kata mutiara atau motivasi sebagai pengingat kita semua. Saya kutip dari bukunya Prof. Santosa Giriwijoyo, dimana ada kalimat dikatakan bahwa :

 “Gerak adalah ciri kehidupan. Tiada hidup tanpa gerak. Apa guna hidup bila tak mampu bergerak. Memelihara gerak adalah mempertahankan hidup, meningkatkan kemampuan gerak adalah meningkatkan kualitas hidup. Oleh karena itu: Bergeraklah untuk lebih hidup, jangan hanya bergerak karena masih hidup”.