Reporter : Sopandi
SUKABUMI, Silatjabar.com – Strategi Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi nomor urut 1, Drs.H.Adjo Sardjono,MM – Iman Adi Nugraha,SE,AKt,CA (AMAN). Dalam lawatannya ke- 7 Desa di wilayah Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jum’at (16/10).
Mengusung Visi Terwujudnya Kabupaten Sukabumi yang unggul lahir bathin dengan 5 Misi antara lain. Membangun kualitas Sumber Daya Manusia yang religius dan berdaya saing. Menggerakkan kemitraan pembangunan yang partisipatif, terarah, fokus dan terpadu. Mewujudkan tatanan birokrasi Pemerintahan yang berwibawa, terpercaya dalam pelayanan publik.
Selanjutnya, meningkatkan pembangunan infrastruktur daerah yang merata dan berkualitas. Mengembangkan perekonomian daerah di bidang agribisnis, pariwisata dan industri.
Di rumuskan dalam “17 program unggulan pasangan AMAN yang akan membawa perubahan. Kami paparkan kepada seluruh masyarakat, bila terpilih pada Pilkada 2020,” terang Iman Adinugraha di hadapan warga 7 Desa Kecamatan Simpenan.
Lebih lanjut Iman yang merupakan calon wakil Bupati di pasangan Adjo Sardjono, mengungkapkan. Program unggulan yang ditawarkan antara lain, pembangunan infrastruktur, insentif bagi guru honorer, membebaskan pajak pertanian dan perkebunan skala kecil produktif, serta meningkatkan Indek pembangunan manusia.
Untuk sektor kesehatan, akan ditingkatkan dengan penambahan membangun Puskesmas baru. Mengadakan monitoring terhadap Rumah Sakit. Karena saat ini sering terdengar keluhan, ada pasien yang di tolak atau di pulangkan paksa dengan alasan administrasi tidak lengkap.
Bahkan dalam rancangan yang telah di buat,akan di buatkan semacam outlet di Rumah Sakit. Dalam upaya menampung warga yang persyaratannya belum lengkap,untuk tidak pulang- pergi mengurus kekuarangannya.
Adapun di sektor Pariwisata, Perdagangan dan sektor unggulan lainnya. Pihaknya akan menarik minat para investor baru,untuk berinvestasi di Kabupaten Sukabumi.
Apabila terlaksana dengan baik, tentunya akan membangkitkan perekonomian masyarakat terangkat dan membuka kesempatan kerja yang seluas luasnya.
“Kami juga berusaha menghilangkan praktek Pungutan Liar (Pungli) di lingkungan perusahaan. Karena berdasarkan informasi yang ada, untuk bisa bekerja harus membayar sejumlah uang untuk pelicin,”pungkasnya.**