Bendahara Umum Pengprov IPSI Jawa Barat, Ir. H. Yusuf Munawar, MM. (Foto.Dok. Humas).**
Reporter : Liputan Khusus
BANDUNG – Prestasi Pencaksilat Jawa Barat memang tidak bisa dipungkiri, “Best Of The Best” mungkin itu kata yang pantas diberikan untuk atlet – atlet Pelatda Pencaksilat Jawa Barat.
Tahun 2018, beberapa atlet kita meraih Juara di Asian Games, Hanifan YK, Wewey Wita dan Kelas TGR Putra, Nunu cs dari Kabupaten Garut, serta kejuaraan lain baik Nasional maupun Internasional.
Disusul yang terbaru, Multi Even Nasional yakni PON XX/ Papua tahun 2021 kemarin dengan 14 medali, yakni 6 emas, 5 perak dan 3 perunggu. Sehingga dinobatkan pencaksilat sebagai juara umum, sekaligus melengkapi prestasi provinsi Jawa Barat.
Tentunya prestasi ini tidak semudah membalikkan telapak tangan, diperlukan konsistensi dan komitmen. Seperti halnya dikatakan Ketua Umum IPSI Jawa Barat, H. Phinera Wijaya, dibutuhkan waktu 3 tahun untuk mencapai target tersebut.
Selain Ketum IPSI Jabar, Pelatih, Atlet, atau manager ternyata ada sosok lain yang tidak kalah pentingnya dalam berkontribusi meraih kesuksesan atas prestasi pencaksikat Jawa Barat. Siapa dia, inilah sosok dibalik suksesnya prestasi pencaksilat Jawa Barat.
Ir. H. Yusuf Munawar, MM merupakan Bendahara Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Pengprov Jawa Barat, Masa Bhakti Periode 2017- 2021.
Diakui, Yusuf Munawar memang tidak terlibat langsung dalam hal teknis, strategi maupun mekanisme perolehan medali dalam setiap event atau kejuaraan.
Namun siapa sangka, dukungan moril dan finansial yang selalu digelontorkan dari uang pribadinya seperti tidak terhitung. Mulai persiapan, pemberangkatan bahkan sampai penyambutan atlet setiap kegiatan.
Saat ditemui dikantornya, PT. Industri Susu Alam Murni (ISAM), H.Yusuf Munawar sebagai Direktur Utama oleh awak media didampingi Humas IPSI Jabar, dirinya seolah enggan untuk berkomentar.
Menurutnya, itu adalah hal yang lumrah sebagai bentuk loyalitas terhadap suatu organisasi dan profesionalisme dalam pengabdian.
“Wajar dan tidak perlu disampaikan, yang terpenting adalah prestasi dapat terwujud dan berhasil menjadi yang terbaik,” kata Yusuf Munawar yang juga sebagai Sekjen KOSGORO 1957 Provinsi Jawa Barat.
Organisasi itu kolektif dan kolegial, jadi tidak ada siapa yang terbaik maupun yang terdepan. Semua berkontribusi, gotong royong dan kebersamaan diperlukan untuk mencapai prestasi, kata dia.
Kendati demikian, diakuinya dipastikan dirigen adalah leader dalam organisasi. Dan disinilah kang Icak, secara kapabilitas mampu menjadi organisator sehingga pencaksikat Jawa Barat dapat disegani.
Ia pun berpesan untuk atlet dan pengurus tetap bersemangat dalam menyongsong even – even selanjutnya yang dirasa jauh lebih berat kedepannya.
“Intinya kita jangan jumawa, semua patut disyukuri. Berlatih dan berlatih, karena PON XXI /2024 di Aceh dan SUMUT juga tidak akan mudah,” pesan Yusuf Munawar.
Disinggung soal akhir masa jabatanya sebagai Bendahara Umum IPSI Jawa Barat, H. Yusuf Munawar enggan berstatment, dirinya hanya komitmen hingga usai periode jabatanya. “Insya Allah, kita lihat saja. Jabatan itu amanah, bagaimana nanti saja pak, Musprov juga belum,” tutup Yusuf Munawar.
Ditempat terpisah, Wakil Ketua Sarpras IPSI Jabar, H. Syamsul Fallah ikut angkat bicara soal Bendaha Umum, Pengprov IPSI Jabar.
Ia mengakui, di era kepemimpinan Ketua Umum Phinera Wijaya, SE dan Bendara Umum, Ir. H. Yusuf Munawar, MM. Saat ini Pencaksilat terlihat lebih berwibawa, Inklusive dan berprestasi.
“Ya, kegiatan kita selalu ditempat yang representatif, hotel misalnya. Maaf kalau dulu, Pencaksilat terlihat seperti kaya kampungan. Sekarang, Alhamdulillah lebih dihargai. Semoga beliau berdua tetap mau menjadi pemimpin IPSI Jabar lagi,” harap Asep Syamsul Fallah yang juga sebagai Ketum PB Macan Kumbang Padjadjaran (MKP). Red.**